Sahabat.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 4,7 persen sampai 5,5 persen, diikuti dengan penguatan nilai tukar Rp14.500 sampai Rp15.100 per dolar AS pada tahun 2024.
"Ini adalah perkiraan-perkiraan BI untuk asumsi makro ekonomi, untuk pertumbuhan ekonomi tahun 2024 kami perkirakan 4,7 sampai 5,5 persen, nilai tukar akan menguat Rp14.500 hingga Rp15.100," kata Perry dalam Rapat Kerja dengan Banggar DPR RI di Jakarta, Selasa.
BI memprediksi tingkat inflasi akan lebih rendah pada 2024, yakni 1,5 persen sampai 3,5 persen dibandingkan asumsi tahun ini di angka 2 persen sampai 4 persen.
Perry menjelaskan prediksi tersebut didasari oleh perekonomian Indonesia yang saat ini stabil, bahkan cenderung terus tumbuh. Pertumbuhan tersebut tak bisa dilepaskan dari adanya dorongan sektor ekonomi domestik yang tetap bertumbuh di tengah goncangan ekonomi global.
Menurutnya, sektor domestik yang cukup berkontribusi tahun ini yaitu konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, serta investasi nonbangunan.
"Dari sisi permintaan juga tumbuh positif dengan kenaikan pada permintaan global, sehingga secara keseluruhan kami yakini bahwa pertumbuhan ekonomi terus meningkat," ujarnya.
Dari lapangan usaha, sektor ekonomi juga menunjukkan pertumbuhan yang baik, demikian juga di berbagi daerah yang tingkat ekspornya cukup tinggi.
Selain itu, Perry menilai BI juga memperkirakan kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) akan tetap surplus dengan didukung oleh rendahnya defisit transaksi berjalan serta masuknya aliran portfolio asing dan penanaman modal asing.
Kecukupan cadangan devisa juga tetap terjaga, ketahanan sektor eksternal secara fundamental mendukung tren menguat nilai tukar rupiah. Hal tersebut sejalan dengan kebijakan stabilisasi yang ditempuh BI.
“Itu adalah perkiraan kami dan kami akan terus lakukan sinergitas dengan pemerintah untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” pungkasnya.(Ant)
0 Komentar
Leave a comment