Sahabat.com - Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), berbalik melemah dari kenaikan sesi sebelumnya, karena aksi ambil untung setelah dolar AS rebound dari kerugian dua hari berturut-turut di tengah harapan krisis perbankan yang meluas dapat dihindari.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di Divisi Comex New York Exchange, merosot 5,90 dolar AS atau 0,30 persen menjadi ditutup pada 1.984,50 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.993,20 dolar AS dan terendah di 1.976,40 dolar AS.
Emas berjangka terangkat 19,70 dolar AS atau 1,01 persen menjadi 1.973,50 dolar AS pada Selasa (28/3), setelah jatuh 30 dolar AS atau 1,51 persen menjadi 1.953,80 dolar AS pada Senin (27/3), dan terpuruk 12,10 dolar AS atau 0,61 persen menjadi 1.983,80 dolar AS pada Jumat (24/3).
Dolar AS menguat pada perdagangan Rabu (29/3), di tengah pelemahan yen Jepang, dengan indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama naik 0,21 persen menjadi 102,6478.
Pedagang juga mengambil untung, karena emas berjangka gagal diperdagangkan di atas level resistensi 1.990 dolar AS.
Sementara itu, National Association of Realtors (NAR) melaporkan Rabu (29/3), indeks penjualan rumah tertunda AS -- kontrak penjualan telah ditandatangani namun belum diselesaikan -- naik 0,8 persen pada Februari ke level tertinggi sejak Agustus, meredam emas.
Selera risiko perlahan kembali ke pasar minggu ini. Tetapi sentimen saat ini untuk emas masih bullish, karena para pedagang khawatir tentang prospek industri perbankan dan fokus pada kemungkinan resesi, menurut analis pasar.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 4,60 sen atau 0,20 persen, menjadi ditutup pada 23,466 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli terangkat 5,50 dolar AS atau 0,57 persen, menjadi menetap pada 977,40 dolar AS per ounce.(Ant)
0 Komentar
IHSG Bersinar ke 7.297, Rupiah Perkasa Rp15.594 per Dolar AS
IHSG Ditutup Melemah Dipimpin Sektor Transportasi & Logistik
IHSG Menguat Seiring The Fed Tahan Suku Bunga Acuan
IHSG Menguat Jelang Rilis Suku Bunga Bank Sentral AS
IHSG Ditutup Menguat di Tengah Pasar 'Wait and See' FOMC The Fed
IHSG Awal Pekan Berpeluang Volatile Jelang Rilis Inflasi Domestik
Rupiah Lesu Lagi Rp15.826 per Dolar AS, IHSG Redup ke Level 7.178 pada Kamis (25/1/2024)
IHSG Akhir Pekan Ditutup Melemah Jelang Debat Cawapres
IHSG Perkasa di Level 7.252, Rupiah Tangguh Rp15.623 per Dolar AS pada Kamis (18/1/2024)
IHSG Diprediksi Volatile Seiring Keputusan Suku Bunga Bank Indonesia
IHSG Ditutup Menguat di Tengah Pelemahan Bursa Kawasan Asia
Leave a comment