Sahabat.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup menguat 5,29 poin atau 0,08 persen ke posisi 7.009,63. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,36 poin atau 0,15 persen ke posisi 924,86.
“Indeks saham di Asia sore ini ditutup beragam (mixed) dengan kecenderungan melemah, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang ditutup turun, karena investor semakin yakin bahwa suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS) sudah mencapai puncaknya,” kata Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Selain itu, pelaku pasar mencerna rilis data inflasi Jepang, dimana Indeks Harga Konsumen atau Consumer Price Index (CPI) naik 3,3 persen year on year (yoy) pada Oktober 2023, atau tertinggi sejak Juli 2023, dan lebih cepat dari kenaikan 3,0 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.
Secara bulanan, inflasi umum Jepang naik 0,7 persen month to month (mtm) pada Oktober 2023, atau tertinggi sejak April 2014 menyusul kenaikan 0,3 persen pada September 2023.
Fakta bahwa inflasi selama lebih dari satu tahun ini berada di atas target inflasi 2 persen telah membangkitkan spekulasi bahwa Bank Of Japan (BOJ) mungkin akan menaikkan suku bunga acuan jangka pendek menjadi sekitar 0 persen dari minus 0,1 persen pada Januari 2024.
Dari sisi geopolitik, Israel dan Hamas hari ini memulai gencatan senjata selama empat hari dengan pembebasan 13 wanita Israel dan anak-anak, sementara aliran bantuan akan diperbolehkan masuk ke wilayah jalur Gaza. Ini adalah jeda pertama dalam perang yang sudah berlangsung hampir tujuh pekan.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 2,01 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer dan sektor keuangan yang masing-masing naik sebesar 0,96 persen dan 0,87 persen.
Sedangkan, enam sektor turun yaitu sektor infrastruktur turun paling dalam minus 2,82 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor barang konsumen primer yang masing- masing turun sebesar 0,89 persen dan 0,58 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BBYB, HOKI, AGRO, NATO dan BABP. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni FUTR, URBN, PSDN, FIRE dan TRIN.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.306.165 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 27,49 miliar lembar saham senilai Rp12,36 triliun. Sebanyak 245 saham naik, 276 saham menurun, dan 231 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 173,69 poin atau 0,52 persen ke 33.625,50, indeks Hang Seng melemah 351,42 poin atau 1,96 persen ke 17.559,42, indeks Shanghai melemah 20,89 poin atau 0,68 persen ke 3.094,81 indeks Strait Times melemah 16,94 poin atau 0,54 persen ke 3.094,81.(Ant)
0 Komentar
IHSG Bersinar ke 7.297, Rupiah Perkasa Rp15.594 per Dolar AS
IHSG Ditutup Melemah Dipimpin Sektor Transportasi & Logistik
IHSG Menguat Seiring The Fed Tahan Suku Bunga Acuan
IHSG Menguat Jelang Rilis Suku Bunga Bank Sentral AS
IHSG Ditutup Menguat di Tengah Pasar 'Wait and See' FOMC The Fed
IHSG Awal Pekan Berpeluang Volatile Jelang Rilis Inflasi Domestik
Rupiah Lesu Lagi Rp15.826 per Dolar AS, IHSG Redup ke Level 7.178 pada Kamis (25/1/2024)
IHSG Akhir Pekan Ditutup Melemah Jelang Debat Cawapres
IHSG Perkasa di Level 7.252, Rupiah Tangguh Rp15.623 per Dolar AS pada Kamis (18/1/2024)
IHSG Diprediksi Volatile Seiring Keputusan Suku Bunga Bank Indonesia
IHSG Ditutup Menguat di Tengah Pelemahan Bursa Kawasan Asia
Leave a comment