Sahabat.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis diprediksi bergerak variatif (mixed) seiring dengan kenaikan inflasi Amerika Serikat (AS) periode Agustus 2023.
IHSG dibuka menguat 2,61 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.938,09. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,08 poin atau 0,01 persen ke posisi 954,30.
"IHSG diprediksi bergerak mixed dalam range 6.905 sampai 6.954," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Chisty Mariyani dan Ratih Mustikoningsih kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Dari mancanegara, Amerika Serikat (AS) melaporkan inflasi tumbuh 3,7 persen year on year (yoy) pada Agustus 2023, atau lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya 3,2 persen (yoy).
Secara bulanan, inflasi tercatat tumbuh 0,6 persen month to month (mtm), atau meningkat dibandingkan periode sebelumnya 0,2 persen (mtm). Adapun, inflasi inti tercatat menurun di level 4,3 persen (mtm), atau turun dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat di level 4,7 persen (mtm).
Nilai inflasi AS masih jauh di atas target The Federal Reserve (The Fed) di angka 2 persen, sehingga pelaku pasar masih perlu memantau efek domino, mengingat masih ada pertemuan The Fed pada pekan depan.
Ekspektasi masih tingginya inflasi AS membuat pelaku pasar pesimis apabila The Fed akan melonggarkan kebijakan dalam waktu dekat.
Dari dalam negeri, Motorbike Sales Indonesia tercatat 1,8 persen (yoy) pada periode Agustus 2023 menjadi 534,4 ribu unit, atau lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat 45,6 persen (yoy).
The Association of Indonesia Motorcycle Industry memproyeksikan penjualan domestik dapat meningkat menjadi 5,6 sampai 5,8 juta unit pada tahun 2023.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 341,30 poin atau 1,04 persen ke 33.047,80, indeks Hang Seng menguat 41,51 poin atau 0,23 persen ke 18.050,73, indeks Shanghai menguat 7,12 poin atau 0,23 persen ke 3.130,19, dan indeks Straits Times menguat 18,35 poin atau 0,57 persen ke 3.237,28.(Ant)
0 Komentar
IHSG Bersinar ke 7.297, Rupiah Perkasa Rp15.594 per Dolar AS
IHSG Ditutup Melemah Dipimpin Sektor Transportasi & Logistik
IHSG Menguat Seiring The Fed Tahan Suku Bunga Acuan
IHSG Menguat Jelang Rilis Suku Bunga Bank Sentral AS
IHSG Ditutup Menguat di Tengah Pasar 'Wait and See' FOMC The Fed
IHSG Awal Pekan Berpeluang Volatile Jelang Rilis Inflasi Domestik
Rupiah Lesu Lagi Rp15.826 per Dolar AS, IHSG Redup ke Level 7.178 pada Kamis (25/1/2024)
IHSG Akhir Pekan Ditutup Melemah Jelang Debat Cawapres
IHSG Perkasa di Level 7.252, Rupiah Tangguh Rp15.623 per Dolar AS pada Kamis (18/1/2024)
IHSG Diprediksi Volatile Seiring Keputusan Suku Bunga Bank Indonesia
IHSG Ditutup Menguat di Tengah Pelemahan Bursa Kawasan Asia
Leave a comment