IHSG Ditutup Menguat sSeiring Surplus Neraca Perdagangan

17 Juli 2023 09:53
Penulis: Habieb Febriansyah, bisnis
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/9/2022). . ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.

Sahabat.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore, ditutup menguat seiring dengan surplus neraca perdagangan Indonesia periode Juni 2023.

IHSG ditutup menguat 56,93 poin atau 0,84 persen ke posisi 6.867,14. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 7,41 poin atau 0,77 persen ke posisi 964,36.

"IHSG bergerak menguat di tengah bursa regional Asia cenderung melemah. Pasar tampaknya menantikan kebijakan pemerintah China selanjutnya, dalam mendukung pertumbuhan ekonominya,“ sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar 3,46 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada Juni 2023.

Nilai ekspor periode Juni 2023 tercatat sebesar 20,61 miliar, atau menurun 5,68 persen month to month (mtm) dibandingkan ekspor Mei 2023. Sedangkan, impor Juni 2023 sebesar 17,15 miliar dolar AS, atau menurun 19,40 persen (mtm) dibandingkan Mei 2023.

Dari mancanegara, China melaporkan Gross Domestic Product (GDP) yang tumbuh 6,3 persen year on year (yoy), atau lebih rendah dibandingkan ekspektasi pasar yang sebesar 7,3 persen (yoy).

Dengan demikian, pasar berharap bahwa pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19 yang masih tumbuh melambat akan mendorong pemerintah China untuk menawarkan langkah-langkah kebijakan yang lebih propertumbuhan.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat dipimpin sektor energi sebesar 0,86 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer dan sektor teknologi yang masing- masing meningkat 0,64 persen dan 0,34 persen.

Sedangkan, tujuh sektor terkoreksi yaitu sektor kesehatan turun paling dalam minus 0,83 persen, diikuti sektor barang konsumen primer dan sektor infrastruktur yang masing- masing turun 0,64 persen dan 0,40 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BULL, RAAM, CUAN, ASPI dan HAJJ. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni TGUK, WIDI, NAYZ, HALO dan CRSN.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.265.369 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,16 miliar lembar saham senilai Rp9,44 triliun. Sebanyak 281 saham naik, 258 saham menurun, dan 202 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Shanghai melemah 28,07 poin atau 0,87 persen ke 3.209,63, dan indeks Strait Times menguat 0,67 poin atau 0,02 persen ke 3.249,30.

Sementara itu, indeks Nikkei (Jepang) dan indeks Hang Seng (Hong Kong) libur memperingati hari libur nasional negara tersebut.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment