Sahabat.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup menguat dipimpin oleh sektor infrastruktur yang naik signifikan sebesar 7,50 persen.
IHSG ditutup menguat 34,12 poin atau 0,50 persen ke posisi 6.838,23. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,27 poin atau 0,14 persen ke posisi 908,03.
“IHSG dan bursa regional Asia cenderung menguat di tengah sikap pelaku pasar yang cenderung wait and see jelang pidato The Fed Jerome Powell,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Sebelumnya, dalam konferensi statistik bank sentral, Jerome Powell tidak berkomentar tentang kebijakan moneter The Fed, sehingga membuat pandangan atau persepsi pelaku pasar bahwa The Fed masih tidak akan menaikkan suku bunga acuannya pada pertemuan Desember 2023 nanti.
Berdasarkan CME group Fedwatch, probabilitas 90,4 persen suku bunga bertahan di level 5,25- 5,50 persen.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa sepanjang September 2023 Indeks Penjualan Riil (IPR) sebesar 201,1, atau tumbuh 1,5 persen year on year (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya 1,1 persen.
Meningkatnya indeks tersebut memberikan gambaran solidnya daya beli masyarakat atau sektor rumah tangga. Dengan meningkatnya IPR akan memberikan kontribusi ke pasar perekonomian nasional.
Dibuka melemah, IHSG bergerak ke teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat yaitu dipimpin sektor infrastruktur sebesar 7,50 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor energi yang masing-masing naik 0,50 persen dan 0,36 persen.
Sedangkan, empat sektor turun yaitu sektor properti turun paling dalam yaitu minus 0,32 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor properti yang masing- masing minus 0,25 persen dan 0,09 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu RAAM, BREN, SDPC, STRK dan UNIQ. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni RGAS, NZIA, GULA, OILS dan DOOH.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.137.884 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,19 miliar lembar saham senilai Rp7,76 triliun. Sebanyak 253 saham naik, 286 saham menurun, dan 216 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 480,00 poin atau 1,49 persen ke 32.646,50, indeks Hang Seng melemah 57,17 poin atau 0,33 persen ke 17.511,28, indeks Shanghai menguat 0,91 poin atau 0,03 persen ke 3.053,28, dan indeks Strait Times menguat 5,60 poin atau 0,18 persen ke 3.135,32.(Ant)
0 Komentar
IHSG Bersinar ke 7.297, Rupiah Perkasa Rp15.594 per Dolar AS
IHSG Ditutup Melemah Dipimpin Sektor Transportasi & Logistik
IHSG Menguat Seiring The Fed Tahan Suku Bunga Acuan
IHSG Menguat Jelang Rilis Suku Bunga Bank Sentral AS
IHSG Ditutup Menguat di Tengah Pasar 'Wait and See' FOMC The Fed
IHSG Awal Pekan Berpeluang Volatile Jelang Rilis Inflasi Domestik
Rupiah Lesu Lagi Rp15.826 per Dolar AS, IHSG Redup ke Level 7.178 pada Kamis (25/1/2024)
IHSG Akhir Pekan Ditutup Melemah Jelang Debat Cawapres
IHSG Perkasa di Level 7.252, Rupiah Tangguh Rp15.623 per Dolar AS pada Kamis (18/1/2024)
IHSG Diprediksi Volatile Seiring Keputusan Suku Bunga Bank Indonesia
IHSG Ditutup Menguat di Tengah Pelemahan Bursa Kawasan Asia
Leave a comment