IHSG Menguat di Tengah Pelemahan Mayoritas Bursa Kawasan Asia

18 Juli 2023 02:40
Penulis: Habieb Febriansyah, bisnis
Pekerja berada di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/4/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc/pri.

Sahabat.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi bergerak menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

IHSG dibuka menguat 26,34 poin atau 0,38 persen ke posisi 6.893,48. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,58 poin atau 0,37 persen ke posisi 967,94.

"IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed (variatif) dalam range 6.845 sampai 6.890," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus neraca perdagangan di Indonesia menurun menjadi 3,46 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada Juni 2023, dari sebelumnya 5,15 miliar dolar AS pada Juni 2022.

Namun demikian, surplus tersebut lebih tinggi dibandingkan proyeksi konsensus yang sebesar 1,35 miliar dolar AS.

Posisi ekspor menurun sebesar 21,18 persen year on year (yoy) dari tahun sebelumnya menjadi 20,61 miliar dolar AS di tengah melemahnya harga komoditas.

Sedangkan, impor menyusut 18,35 persen (yoy) menjadi 17,15 miliar dolar AS, atau keempat kalinya penurunan impor sepanjang tahun ini, dikarenakan pelemahan nilai tukar rupiah.

Secara kumulatif, pada semester I 2023, neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus 19,93 miliar dolar AS.

Dari mancanegara, gross domestic product (GDP) China naik 6,3 persen (yoy) pada kuartal II 2023, atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan 4,5 persen (yoy) pada kuartal I 2023, namun, meleset dari perkiraan pasar sebesar 7,3 persen (yoy).

Selama semester I-2023, ekonomi China tumbuh sebesar 5,5 persen (yoy), yang mana China telah menetapkan target pertumbuhan PDB sekitar 5 persen pada 2023.

Sementara itu, penjualan ritel di China meningkat 3,1 persen (yoy) pada Juni 2023, atau melambat signifikan dari lonjakan 12,7 persen (yoy) pada bulan sebelumnya, sekaligus merupakan laju pertumbuhan perdagangan ritel China yang paling lambat sejak Desember 2022.

Namun demikian, selama enam bulan pertama tahun ini jika di rata-ratakan perdagangan ritel di China meningkat sebesar 8,2 persen.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 80,39 poin atau 0,25 persen ke 32.471,69, indeks Hang Seng melemah 344,85 poin atau 1,78 persen ke 19.068,92, indeks Shanghai melemah 14,06 poin atau 0,44 persen ke 3.195,57, dan indeks Straits Times melemah 2,37 poin atau 0,07 persen ke 3.252,06.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment