Sahabat.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membahas pemasaran produk pertanian saat ini belum menemui jalan keluar saat menerima perusahaan rintisan (startup) asal Korea Selatan bernama Tridge.
Menurut Moeldoko, persoalan tersebut mengakibatkan ketidakstabilan harga komoditas pertanian yang dapat mempengaruhi kesejahteraan petani dan keberlanjutan sektor pertanian.
"Contoh saat ini kita sedang panen bawang merah, harganya sangat jatuh. Tapi mungkin ada negara-negara lain yang butuh. Nah, ini sangat penting menghubungkan produk domestik dengan pasar luar negeri," kata Moeldoko saat menerima audiensi Pimpinan Tridge, di Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa.
Untuk mengatasi persoalan itu, Moeldoko menilai harus ada keseimbangan data antara penawaran dan permintaan pada komoditas pangan dan pertanian di Indonesia. Dengan begitu, produksi petani bisa sampai kepada daerah-daerah atau negara yang membutuhkan.
Moeldoko mengaku teknologi digital dan kecerdasan buatan saat ini dibutuhkan untuk mentransformasi pertanian Indonesia.
Moeldoko yang juga Ketua HKTI itu pun menginisiasi Gerakan Maju Tani Nusantara, yakni gerakan anak muda yang bertani melalui metode meta farming.
Tridge sendiri merupakan perusahaan rintisan dari Korea Selatan yang mengembangkan platform data pertanian, serta menghubungkan pembeli dengan penjual komoditas pangan dan pertanian dari seluruh dunia.
Dalam kesempatan itu, CEO Tridge Shin Hyun-seok menyampaikan kedatangannya ke Kantor Staf Presiden untuk menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Indonesia dalam pembangunan pertanian dan pangan, terutama terkait pengembangan data guna menghubungkan produk Indonesia dengan pembeli di dunia.
Shin Hyun-seok mengklaim platform yang dikembangkan perusahaan rintisannya menyediakan data dan wawasan tentang pasar makanan dan pertanian.
Pemerintah Korea Selatan bisa mengambil keputusan yang lebih tepat untuk meningkatkan produktivitas pertanian, dan meningkatkan akses pangan melalui platform itu.
"Saat ini kami sudah bekerjasama dengan pemerintahan di lebih dari 150 negara," kata Hyun-seok.(Ant)
0 Komentar
Leave a comment