Sahabat.com - Nilai tukar (kurs) rupiah, yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir perdagangan Senin menguat 0,27 persen atau 40 poin menjadi Rp14.890 per dolar AS dibandingkan posisi penutupan perdagangan pada Jumat (19/5/2023) sebesar Rp14.930 per dolar AS.
Sepanjang Senin ini, pergerakan rupiah dibuka dari Rp14.885 per dolar AS hingga Rp14.916 per dolar AS.
"Dolar AS melemah terhadap hampir semua mata uang regional, namun menguat terhadap mata uang utama dunia lainnya," ujar Analisis DCFX Lukman Leong di Jakarta, Senin.
Menurut dia, sentimen investor terhadap dolar AS masih beragam. Investor di Asia merespons positif keputusan People's Bank of Chin (PBOC), yang menahan suku bunga dan berharap akan menurunkan suku bunga pada Juni 2023.
"Adapun investor di Amerika dan Eropa masih cenderung khawatir akan perkembangan seputar perundingan debt-ceiling," ucapnya.
Lukman menganggap pernyataan dari Ketua The Fed Jerome Powell yang bernada dovish mendorong penguatan rupiah meskipun terbatas menimbang investor masih menantikan penyelesaian masalah debt-ceiling.
"Sangat penting untuk mengetahui apakah debt-ceiling akan dinaikkan atau tidak dinaikkan. Apabila tidak dinaikkan, maka akan pemerintah AS akan default," kata dia.(Ant)
0 Komentar
Leave a comment