Sahabat.com - Bursa saham China dan Hong Kong berakhir jatuh ke level terendah dalam lebih dari dua bulan pada Selasa, karena kekhawatiran tentang penularan dari keruntuhan Silicon Valley Bank (SVB) masih berlarut-larut.
Indeks saham-saham unggulan atau blue-chips China CSI 300 ditutup merosot 0,6 persen, setelah menyentuh level terendah sejak awal Januari. Indeks Komposit Shanghai berakhir dengan kehilangan 0,7 persen.
Indeks acuan Hang Seng Hong Kong dan indeks China Enterprises keduanya tergelincir masing-masing 2,3 persen.
Saham perbankan jatuh di China dan Hong Kong, karena kekhawatiran krisis perbankan AS merobohkan pasar Asia meskipun ada langkah Washington untuk menopang kepercayaan setelah runtuhnya Silicon Valley Bank. Indeks Perbankan S&P merosot 7,0 persen semalam.
Saham sektor keuangan China jatuh 1,1 persen dan saham bank turun 0,6 persen.
Di Hong Kong, sub indeks keuangan Hang Seng anjlok 3,0 persen, dengan HSBC Holdings terpangkas 4,7 persen dan AIA Group Ltd kehilangan 4,4 persen.
Pelaku pasar juga mencerna berita bahwa Presiden China Xi Jinping berencana melakukan perjalanan ke Rusia untuk bertemu dengan Vladimir Putin paling cepat minggu depan.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Senin (13/3/2023) setelah mengungkap kesepakatan kapal selam untuk melawan China bahwa dia berharap untuk segera berbicara dengan Xi, tetapi tidak mengatakan kapan.
Raksasa teknologi yang tercatat di Hong Kong kehilangan 2,6 persen, dengan Alibaba Group Holding Ltd jatuh 3,9 persen dan Meituan turun 2,8 persen.
Saham pariwisata China, saham maskapai dan operator hotel turun, bahkan setelah berita bahwa China akan membuka kembali perbatasannya untuk turis asing dengan mengembalikan penerbitan semua jenis visa mulai Rabu (15/3/2023).
Pertumbuhan China akan tetap sedikit karena ekonomi berada dalam proses "perlambatan struktural", kata Alicia Garcia Herrero, kepala ekonom Asia Pasifik di Natixis.(Ant)
0 Komentar
IHSG Bersinar ke 7.297, Rupiah Perkasa Rp15.594 per Dolar AS
IHSG Ditutup Melemah Dipimpin Sektor Transportasi & Logistik
IHSG Menguat Seiring The Fed Tahan Suku Bunga Acuan
IHSG Menguat Jelang Rilis Suku Bunga Bank Sentral AS
IHSG Ditutup Menguat di Tengah Pasar 'Wait and See' FOMC The Fed
IHSG Awal Pekan Berpeluang Volatile Jelang Rilis Inflasi Domestik
Rupiah Lesu Lagi Rp15.826 per Dolar AS, IHSG Redup ke Level 7.178 pada Kamis (25/1/2024)
IHSG Akhir Pekan Ditutup Melemah Jelang Debat Cawapres
IHSG Perkasa di Level 7.252, Rupiah Tangguh Rp15.623 per Dolar AS pada Kamis (18/1/2024)
IHSG Diprediksi Volatile Seiring Keputusan Suku Bunga Bank Indonesia
IHSG Ditutup Menguat di Tengah Pelemahan Bursa Kawasan Asia
Leave a comment