Sahabat.com - Saham-saham Jerman berakhir di wilayah negatif pada perdagangan Selasa waktu setempat (4/7/2023), memperpanjang penurunan untuk sesi kedua berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt merosot 0,26 persen atau 41,87 poin menjadi 16.039,17 poin.
Indeks DAX 40 terpangkas 0,41 persen atau 66,86 poin menjadi 16.081,04 poin pada Senin (3/7/2023), setelah melonjak 1,26 persen atau 201,18 poin menjadi 16.147,90 poin pada Jumat (30/6/2023), dan terkikis 0,01 persen atau 2,28 poin menjadi 15.946,72 poin pada Kamis (29/6/2023).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 14 saham berhasil mencatat keuntungan, sementara 25 saham mengalami kerugian dan satu saham diperdagangkan tidak berubah.
Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.
Saham Covestro AG, sebuah perusahaan multinasional Jerman yang memproduksi bahan baku poliuretan dan polikarbonat, mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya tergelincir 1,94 persen.
Disusul oleh saham perusahaan yang mengembangkan dan memproduksi mesin pesawat terbang MTU Aero Engines AG kehilangan 1,78 persen serta perusahaan energi yang menawarkan pembangkit listrik, transmisi, konsultasi teknis, serta layanan pengoperasian dan pemeliharaan Siemens Energy AG melemah1,74 persen.
Di sisi lain, saham Vonovia SE, sebuah perusahaan properti dan pengembang real estat komersial multinasional Eropa, melonjak 4,66 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Diikuti oleh saham perusahaan multinasional Jerman yang mengatur perdagangan saham dan sekuritas lainnya Deutsche Borse AG terdongkrak 1,19 persen; serta perusahaan yang memproduksi sepatu olahraga, peralatan dan perlengkapan olahraga Adidas AG menguat 1,14 persen.(Ant)
0 Komentar
IHSG Bersinar ke 7.297, Rupiah Perkasa Rp15.594 per Dolar AS
IHSG Ditutup Melemah Dipimpin Sektor Transportasi & Logistik
IHSG Menguat Seiring The Fed Tahan Suku Bunga Acuan
IHSG Menguat Jelang Rilis Suku Bunga Bank Sentral AS
IHSG Ditutup Menguat di Tengah Pasar 'Wait and See' FOMC The Fed
IHSG Awal Pekan Berpeluang Volatile Jelang Rilis Inflasi Domestik
Rupiah Lesu Lagi Rp15.826 per Dolar AS, IHSG Redup ke Level 7.178 pada Kamis (25/1/2024)
IHSG Akhir Pekan Ditutup Melemah Jelang Debat Cawapres
IHSG Perkasa di Level 7.252, Rupiah Tangguh Rp15.623 per Dolar AS pada Kamis (18/1/2024)
IHSG Diprediksi Volatile Seiring Keputusan Suku Bunga Bank Indonesia
IHSG Ditutup Menguat di Tengah Pelemahan Bursa Kawasan Asia
Leave a comment