Sahabat.com - Saham-saham Jerman berakhir lebih tinggi pada perdagangan Senin waktu setempat (11/9/2023), mencatat kenaikan untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt terkerek 0,36 persen atau 56,24 poin menjadi menetap di 15.800,99 poin.
Indeks DAX 40 bangkit 0,14 persen atau 21,64 poin menjadi 15.740,30 poin pada Jumat (8/9/2023), setelah merosot 0,14 persen atau 22,71 poin menjadi 15.718,66 poin Kamis (7/9/2023), dan tergelincir 0,19 persen atau 30,34 poin menjadi 15.741,37 poin pada Rabu (6/9/2023).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 32 saham berhasil meraih keuntungan, sementara delapan saham lainnya mengalami kerugian.
Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.
Vonovia SE, sebuah perusahaan properti dan pengembang real estat multinasional Eropa melonjak 4,21 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Disusul oleh saham perusahaan kimia Jerman yang memproduksi berbagai bahan baku berbasis poliuretan dan polikarbonat Covestro AG bertambah 3,88 persen; serta perusahaan industri otomotif dan senjata Jerman yang berkantor pusat di Dusseldorf, Rheinmetall AG, menguat 2,94 persen.
Di sisi lain, MTU Aero Engines AG, perusahaan yang mengembangkan dan memproduksi mesin pesawat terbang dan menawarkan layanan dan dukungan mesin pesawat komersial mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terperosok 12,10 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan multinasional Jerman yang memproduksi dan memasarkan peralatan dan komponen elektronik presisi Sartorius AG merosot 3,21 persen; serta perusahaan teknologi multinasional Eropa yang mengembangkan perangkat lunak untuk mengelola operasi bisnis dan hubungan pelanggan SAP SE melemah 1.96 persen.(Ant)
0 Komentar
IHSG Bersinar ke 7.297, Rupiah Perkasa Rp15.594 per Dolar AS
IHSG Ditutup Melemah Dipimpin Sektor Transportasi & Logistik
IHSG Menguat Seiring The Fed Tahan Suku Bunga Acuan
IHSG Menguat Jelang Rilis Suku Bunga Bank Sentral AS
IHSG Ditutup Menguat di Tengah Pasar 'Wait and See' FOMC The Fed
IHSG Awal Pekan Berpeluang Volatile Jelang Rilis Inflasi Domestik
Rupiah Lesu Lagi Rp15.826 per Dolar AS, IHSG Redup ke Level 7.178 pada Kamis (25/1/2024)
IHSG Akhir Pekan Ditutup Melemah Jelang Debat Cawapres
IHSG Perkasa di Level 7.252, Rupiah Tangguh Rp15.623 per Dolar AS pada Kamis (18/1/2024)
IHSG Diprediksi Volatile Seiring Keputusan Suku Bunga Bank Indonesia
IHSG Ditutup Menguat di Tengah Pelemahan Bursa Kawasan Asia
Leave a comment