Sahabat.com - Saham-saham Jerman berakhir lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat (1/8/2023), mencatat kerugian untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt berkurang 1,26 persen atau 206,43 poin menjadi 16.240,40 poin.
Indeks DAX 40 merosot 0,14 persen atau 22,92 poin menjadi 16.446,83 poin pada Senin (31/7/2023), setelah bertambah 0,39 persen atau 63,72 poin menjadi 16.469,75 poin pada Jumat (28/7/2023), dan terangkat 1,70 persen atau 274,57 poin menjadi 16.406,03 poin pada Kamis (27/7/2023).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 10 saham berhasil meraih keuntungan, sementara 30 saham lainnya mengalami kerugian.
Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.
Saham Bayerische Motoren Werke AG atau disingkat BMW, perusahaan industri kendaraan dan sepeda motor mewah multinasional Jerman, mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 5,39 persen.
Disusul oleh saham perusahaan jasa pengiriman paket dan manajemen rantai pasokan multinasional Jerman, Deutsche Post AG yang anjlok 5,19 persen; serta perusahaan yang menyediakan penjualan aksesoris fesyen pria dan wanita secara daring Zalando SE merosot 3,47 persen.
Di sisi lain, Rheinmetall AG, sebuah perusahaan industri otomotif dan senjata Jerman yang berkantor pusat di Dusseldorf terangkat 1,98 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Diikuti oleh saham perusahaan yang mengembangkan dan memproduksi mesin pesawat terbang dan layanan dukungan mesin pesawat komersial, MTU Aero Engines AG, terdongkrak 1,32 persen; serta perusahaan Jerman yang memproduksi dan memasarkan bahan bangunan semen dan beton siap pakai Heidelberg Materials AG naik 1,28 persen.(Ant)
0 Komentar
IHSG Bersinar ke 7.297, Rupiah Perkasa Rp15.594 per Dolar AS
IHSG Ditutup Melemah Dipimpin Sektor Transportasi & Logistik
IHSG Menguat Seiring The Fed Tahan Suku Bunga Acuan
IHSG Menguat Jelang Rilis Suku Bunga Bank Sentral AS
IHSG Ditutup Menguat di Tengah Pasar 'Wait and See' FOMC The Fed
IHSG Awal Pekan Berpeluang Volatile Jelang Rilis Inflasi Domestik
Rupiah Lesu Lagi Rp15.826 per Dolar AS, IHSG Redup ke Level 7.178 pada Kamis (25/1/2024)
IHSG Akhir Pekan Ditutup Melemah Jelang Debat Cawapres
IHSG Perkasa di Level 7.252, Rupiah Tangguh Rp15.623 per Dolar AS pada Kamis (18/1/2024)
IHSG Diprediksi Volatile Seiring Keputusan Suku Bunga Bank Indonesia
IHSG Ditutup Menguat di Tengah Pelemahan Bursa Kawasan Asia
Leave a comment