Sahabat.com - Saham-saham Jerman ditutup lebih rendah pada perdagangan Senin waktu setempat (17/7/2023), mencatat kerugian untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt terpangkas 0,23 persen atau 36,42 poin menjadi menetap di 16.068,65 poin.
Indeks DAX 40 merosot 0,22 persen atau 35,96 poin menjadi 16.105,07 poin pada Jumat (14/7/2023), setelah menguat 0,74 persen atau 118,03 poin menjadi 16.141,03 poin pada Kamis (13/7/2023), dan melonjak 1,47 persen atau 232,66 poin menjadi 16.023,00 poin pada Rabu (12/7/2023).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 13 saham berhasil meraih keuntungan, sementara 26 saham mengalami kerugian dan satu saham diperdagangkan tidak berubah.
Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.
Vonovia SE, sebuah perusahaan properti dan pengembang real estat komersial Eropa mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terperosok 2,14 persen.
Disusul oleh saham perusahaan manufaktur semikonduktor terbesar di Jerman Infineon Technologies AG yang merosot 1,65 persen; serta perusahaan yang memproduksi dan memasarkan peralatan dan komponen elektronik presisi Jerman Sartorius AG kehilangan 1,25 persen.
Di sisi lain, Deutsche Bank AG, sebuah perusahaan jasa keuangan dan bank investasi multinasional Jerman terangkat 2,36 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Diikuti oleh saham perusahaan asuransi dan jasa keuangan multinasional Jerman Muenchener Rueckversicherungs-Gesellschaft AG (MunichRe) yang meningkat 1,15 persen, serta perusahaan jasa keuangan Jerman yang menarik simpanan dan menawarkan layanan perbankan ritel dan komersial Commerzbank AG naik 0,77 persen.(Ant)
0 Komentar
IHSG Bersinar ke 7.297, Rupiah Perkasa Rp15.594 per Dolar AS
IHSG Ditutup Melemah Dipimpin Sektor Transportasi & Logistik
IHSG Menguat Seiring The Fed Tahan Suku Bunga Acuan
IHSG Menguat Jelang Rilis Suku Bunga Bank Sentral AS
IHSG Ditutup Menguat di Tengah Pasar 'Wait and See' FOMC The Fed
IHSG Awal Pekan Berpeluang Volatile Jelang Rilis Inflasi Domestik
Rupiah Lesu Lagi Rp15.826 per Dolar AS, IHSG Redup ke Level 7.178 pada Kamis (25/1/2024)
IHSG Akhir Pekan Ditutup Melemah Jelang Debat Cawapres
IHSG Perkasa di Level 7.252, Rupiah Tangguh Rp15.623 per Dolar AS pada Kamis (18/1/2024)
IHSG Diprediksi Volatile Seiring Keputusan Suku Bunga Bank Indonesia
IHSG Ditutup Menguat di Tengah Pelemahan Bursa Kawasan Asia
Leave a comment