Sahabat.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebutkan penerapan transformasi digital dalam pengadaan barang dan jasa di industri hulu migas melalui Indonesian Oil and Gas e-Commerce (IOG e-Commerce) dapat mendukung peningkatan produksi hulu migas.
Selain itu, transformasi tersebut diharapkan dapat mendukung penggunaan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang menciptakan multiplier effect bagi para pelaku usaha lokal.
Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Eka Bhayu Setta saat diskusi media di Bumi Serpong Damai (BSD), Kota Tangerang Selatan, Banten, Rabu, mengatakan SKK Migas berkolaborasi dengan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) menghadirkan IOG e-Commerce untuk menjawab empat tantangan di industri hulu migas.
Tantangan tersebut meliputi target produksi minyak 1 juta barel per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas pada 2030, mode operasi industri hulu migas yang tersebar di seluruh Indonesia, digitalisasi dan integrasi pengadaan barang/jasa serta peningkatan penggunaan produk dan kemampuan nasional.
"SKK Migas dan KKKS perlu melakukan satu terobosan melalui transformasi digital untuk menjawab tantangan-tantangan dan ekspektasi para pemangku kepentingan. IOG e-Commerce merupakan jawaban bagi tantangan tersebut," kata Eka.
IOG e-Commerce menampilkan produk-produk unggulan dari para penyedia barang dan jasa yang telah bekerja sama dengan KKKS, terdaftar di Centralized Integrated Vendor Database (CIVD) serta Apresiasi Produk Dalam Negeri (APDN).
Saat ini, terdapat 30 perusahaan dan 1.400 produk yang telah terdaftar dalam IOG e-Commerce. Selanjutnya, SKK Migas akan berkolaborasi dengan industri perbankan untuk menghadirkan layanan pembayaran dan pembiayaan jangka pendek.
“Bagi industri hulu migas, IOG e-Commerce bisa mempercepat proses transaksi dan memperluas sumber informasi produk. Bagi vendor, dengan transformasi digital ini akan semakin memperluas pangsa pasar mereka,” ucap Eka.
Adapun, berdasarkan data pengadaan pada 2023, total terdapat 5.153 purchase order dengan nilai mencapai 81,25 juta dolar AS atau setara dengan Rp1,27 triliun.
Untuk target jangka pendek di 2024, kata Eka, SKK Migas mengharapkan bisa merangkul 725 perusahaan untuk masuk dalam ekosistem IOG e-Commerce. Selain itu, juga diharapkan ada 4.398 jenis produk yang masuk di IOG e-Commerce pada 2024.
"IOG e-Commerce siap bertransaksi pada tahun 2024. Kami akan melakukan pengembangan sistem dan ekosistem secara berkelanjutan. SKK Migas akan selalu melakukan perbaikan dan evaluasi dengan feedback dari seluruh pihak yang terlibat agar sistem yang dibangun untuk transformasi ini bisa menciptakan multiplier effect lebih lanjut," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama Vice President SCM Kangean Energi Indonesia sekaligus tim pengembang IOG e-Commerce Darmawan Widhihatmoko mengungkapkan sejumlah keunggulan yang akan diperoleh KKKS saat menggunakan layanan tersebut, mulai dari penyederhanaan transaksi, penguatan basis data harga komoditas, dan kewajiban penggunaan produk dalam negeri.
KKKS juga bisa membandingkan harga dengan mudah untuk mendapatkan penawaran terbaik. Selain itu, KKKS juga bisa mencari barang dan jasa yang dibutuhkan berdasarkan lokasi dari operasi KKKS.
"Dalam fitur produk akan menampilkan seberapa besar TKDN dari barang yang dijual serta bisa menampilkan sertifikat TKDN. Lalu yang membedakan IOG e-Commerce dengan e-commerce lainnya adalah pembayaran di belakang setelah barang diterima dan sesuai dengan PO (purchase order)," kata Darmawan.
Sedangkan, Procurement Delivery Senior Manager BP Berau Ltd Herbiana Wintawati mengatakan bahwa BP sudah lebih dahulu memanfaatkan e-Commerce yang dibangun khusus oleh penyedia barang. Berkat pemanfaatan tersebut, perusahaan mampu melakukan efisiensi sekitar 40-90 persen dalam proses pengadaan barang.
"Dengan adanya IOG e-Commerce ini peluang bagus karena satu platform yang disediakan SKK Migas ini menjadi marketplace terpadu yang bisa digunakan KKKS dan penyedia barang. Bukan hanya yang sudah punya e-Commerce tetapi yang belum punya bisa sediakan barang yang sama akan mempunyai kesempatan yang sama," ucap Herbiana.(Ant)
0 Komentar
Leave a comment