Sahabat.com - Orang terkaya Asia Gautam Adani kehilangan lebih dari US$50 miliar atau setara Rp748 triliun. Ini terjadi selama pekan lalu, yang merupakan akibat tuduhan dirinya melakukan pencucian uang dalam bisnis.
Hindenburg Research selaku perusahaan riset asal AS menerbitkan penyelidikan terhadap bisnis konglomerat India itu, Adani Group. Hasil penyelidikan tersebut menuduh Adani melakukan manipulasi saham dan skema penipuan akuntansi selama beberapa dekade.
Saham perusahaan milik Adani Group yang terdiri dari tujuh perusahaan terbuka pada akhirnya rontok. Keruntuhan saham Adani antara 3 hingga 8 persen dimulai sejak Rabu (25/1/2023) dan berlanjut hingga Jumat (27/1/2023), mengutip CNN Business.
Bahkan, saham Adani Transmission, Adani Total Gas, dan Adani Green Energy masing-masing turun 20 persen pada perdagangan saham Jumat lalu.
Sementara saham Adani Enterprises yang merupakan perusahaan andalan konglomerat itu turun 18 persen.
Apabila diakumulasikan, kerugian yang diderita perusahaan Adani Group pada Jumat lalu menghapus hampir US$39 miliar nilai pasar yang dimiliki orang terkaya Asia tersebut.
Sedangkan, Hindenburg mengatakan bahwa mereka sepenuhnya berpegang pada laporannya dan yakin tindakan hukum apa pun tidak akan berguna.
"Jika Adani serius, itu juga harus mengajukan gugatan di AS tempat kami beroperasi. Kami memiliki daftar panjang dokumen yang akan kami tuntut dalam proses penemuan hukum," tutur Hindenburg.
Adani Group lantas mengeluarkan tanggapan mendetail terhadap laporan Hindenburg pada Minggu (29/1/2023). Perusahaan mengatakan mematuhi semua undang-undang setempat dan telah membuat pengungkapan peraturan yang diperlukan.
Menurut dia, laporan Hindenburg pekan lalu dimaksudkan untuk memungkinkan short seller yang berbasis di AS membukukan keuntungan tanpa mengutip bukti.
"Ini penuh dengan konflik kepentingan dan dimaksudkan hanya untuk menciptakan pasar palsu dalam sekuritas untuk memungkinkan Hindenburg, seorang short seller yang diakui, untuk membukukan keuntungan finansial besar-besaran melalui cara yang salah dengan mengorbankan investor yang tak terhitung jumlahnya," ujar Adani, dikutip dari Reuters, Senin (30/1/2023).
Walau demikian, Bloomberg Billionaires Index menempatkan Adani sebagai orang terkaya di Asia dengan kekayaan pribadi senilai US$113 miliar. Total hartanya mencapai US$30 miliar lebih banyak dari sesama pengusaha India Mukesh Ambani.
0 Komentar
IHSG Menguat ke Level 7.011, Rupiah Melemah Rp15.382 per Dolar AS pada Rabu (20/9/2023)
IHSG Diprediksi Variatif Seiring Kenaikan Inflasi AS
Saham China Dibuka Beragam, Indeks Shanghai Terkerek 0,06 Persen
IHSG Rabu Ditutup Menguat Jelang Rilis Inflasi AS
Saham China Ditutup Lebih Rendah, Indeks Shanghai Jatuh 0,45 Persen
Harga Emas Jatuh Karena Dolar AS Menguat
IHSG Menguat di Tengah Pasar Cermati Rilis Inflasi AS
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Saham Kawasan Asia
Saham Jerman Ditutup Lebih Tinggi, Indeks DAX 40 Terkerek 0,36 Persen
Saham Prancis Reli Hari Ketiga, Indeks CAC 40 Terangkat 0,52 Persen
Leave a comment