Jokowi: Hilirisasi Industri Langkah Penting Bagi Indonesia Maju 2045

01 Agustus 2023 04:49
Penulis: Adiantoro, bisnis
Presiden Jokowi meninjau pameran Apindo, Senin (31/7/2023), di Jakarta. (Foto: BPMI Setpres)

Sahabat.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan hilirisasi industri menjadi salah satu langkah penting bagi Indonesia untuk menjadi negara maju pada 2045.

Hal ini dikatakan Kepala Negara saat hadir pada Pengukuhan Pengurus Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) masa bakti 2023-2028, di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (31/7/2023). 

"Kalau kita bisa lakukan itu, kemudian hilirisasi ini berhasil untuk semua mineral, perkebunan, pertanian, perikanan, semuanya bisa dihilirisasi. Kalau hitung-hitungannya World Bank, McKinsey, IMF, OECD, itu di 2040 sampai 2045, saya yakin ini bisa agak maju," ujar Jokowi.

Menurutnya, hilirisasi telah menciptakan sejumlah dampak positif bagi perekonomian Indonesia, di antaranya membuka kesempatan kerja secara signifikan.

"Di Sulteng (Sulawesi Tengah), sebelum hilirisasi, hanya 1.800 tenaga kerja yang terangkut di dalam pengolahan nikel. Setelah hilirisasi, menjadi 71.500 tenaga kerja yang bisa bekerja karena adanya hilirisasi nikel di Sulteng," ungkapnya.

Diungkapkannya, hilirisasi juga memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi daerah. Hal ini kemudian akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi secara nasional.

Jokowi menambahkan, hilirisasi juga memberikan kontribusi besar pada pendapatan negara. Dulu pada tahun 2014 sampai 2015, menurut Jokowi, pemerintah menghasilkan kurang lebih Rp31 triliun dari ekspor bahan mentah.

"Setelah hilirisasi, menjadi Rp510 triliun. Kembali lagi, dari US$2,1 billion melompat menjadi US$33,8 billion. Jadi, melompatnya berapa kali? Ini baru beberapa turunan saja," imbuhnya.

Jokowi menyebutkan, hilirisasi juga memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi daerah. Hal ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi secara nasional.

"Di Maluku Utara (pertumbuhan ekonomi daerah) sebelumnya rata-rata 5,7 persen, setelah hilirisasi 23 persen. Kalau semua provinsi growth-nya seperti itu, Bapak-Ibu bisa bayangkan agregat dari semuanya menjadi pertumbuhan ekonomi nasional kita akan berapa," ucapnya.

Lebih lanjut, Jokowi menegaskan, program hilirisasi ini tidak berhenti hanya pada industri mineral saja, tetapi juga pada sektor lainnya. Untuk itu, dia mengajak para pengusaha untuk turut mendukung program hilirisasi tersebut.

"Kita harus mulai, Apindo harus mulai berpikir ke sana. Semua produk yang masih dikirim mentahan harus mulai (dikirim barang setengah jadi atau barang jadi). Bank juga harus berpikir mau membiayai hilirisasi di bidang-bidang yang tadi saya sebutkan," tukas orang nomor satu di Tanah Air itu.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment