Tarif Whoosh akan Diubah dengan Skema Dynamic Pricing

25 Januari 2024 15:52
Penulis: Ramses Manurung, bisnis
Kereta cepat Whoosh/ist

Sahabat.com-Sistem tarif kereta cepat Whoosh akan diubah dengan menggunakan skema dynamic pricing. Dimana tarif Whoosh akan dipatok tinggi saat ramai dan murah ketika sepi. 

Demikian disampaikan Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi. 

"Kami tidak ngomong tarif normal atau promo. Pokoknya, kapan kita ada demand yang tinggi ya kita kasih tarif tinggi, kapan ada demand yang rendah kita kasih tarif rendah," ucap Dwiyana Slamet Riyadi, Kamis (25/1).

Dwiyana mengatakan pihaknya sudah menemukan pola perjalanan penumpang Whoosh dari Halim-Tegalluar maupun sebaliknya. Peak hours di Stasiun Halim biasanya terjadi pada pagi hari hingga pukul 15.00 WIB dan sisanya adalah off peak. Kebalikannya, perjalanan dari Stasiun Tegalluar sepi penumpang pada pagi hari hingga pukul 12.00 WIB.

Baca juga: KCIC: Pengoperasian Stasiun Karawang Tunggu Pembangunan Akses Tol

Tetapi Dwiyana belum bisa merinci kapan skema tarif baru itu diberlakukan. Ia hanya menegaskan sesegera mungkin skema tarif dinamis diumumkan oleh KCIC di tahun ini.

"(Dynamic pricing) sudah kayak KAI hingga hotel, di peak (hours) tarifnya premium, di lower ya lower tarif. Memang dinamika dan demand pasarnya meminta seperti itu, jadi benar-benar kita ikuti pola perjalanan dan permintaannya," tuturnya, mengutip CNNIndonesiacom.

"Kita sebagai operator harus tahu pola seperti itu, kapan menerapkan tarif tinggi, kapan tarif rendah. Yang penting pelayanannya maksimal, bagaimana prinsip kami bisa memindahkan polusi jalan raya ke kereta cepat," imbuh Dwiyana.

Berdasarkan aplikasi Access by KAI, tarif Kereta Cepat Whoosh pada weekday masih Rp200 ribu dari Stasiun Halim-Tegalluar. Sedangkan pada akhir pekan dipatok dengan harga Rp250 ribu untuk rute yang sama.

 

 

 

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment