Sahabat.com - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatat realisasi penerimaan pajak daerah hingga 10 Desember mencapai 101 persen dari target tahun 2023.
"Target pendapatan pajak Kepri 2023 sebesar Rp1,5 triliun, realisasi saat ini sudah di angka Rp1,6 triliun," kata Kepala Bapenda Kepri Dicky Wijaya di Tanjungpinang, Kepri, Selasa (12/12).
Ia menyebutkan penyumbang penerimaan pajak daerah terbesar adalah Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sebesar Rp506 miliar, atau mencapai 106,58 persen dari target sebesar Rp475 miliar.
Berikutnya Pajak Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp449 miliar atau 93,99 persen dari target Rp478 miliar.
Lalu, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) sebesar Rp415 miliar atau 99,63 persen dari target Rp416 miliar. Selanjutnya, Pajak Rokok sebesar Rp132 miliar, atau 76,04 persen dari target Rp173 miliar.
"Terakhir, Pajak Air Permukaan (PAP) yang realisasinya sebesar Rp905 juta atau 85,90 persen dari target Rp1 miliar lebih," ungkap Dicky.
Selain itu, lanjut Dicky, Bapenda juga mencatat program pemutihan PKB sudah mencapai target yaitu sebesar Rp25 miliar. Program pemutihan PKB tersebut berlangsung sejak 16 Oktober hingga 18 November 2023.
"Target pemutihan itu di tanggal 17 November 2023, sudah mencapai target 100 persen," ujar Diky.
Ia menjelaskan program pemutihan PKB yang diberikan meliputi keringanan pokok atas tunggakan PKB sebesar 50 persen, pembebasan sanksi administrasi PKB 100 persen, dan pembebasan denda sumbangan wajib dana kecelakaan lalu lintas jalan raya (SWDKLLJ) 100 persen selain tahun berjalan.
Dicky menambahkan bahwa pajak kendaraan sampai sekarang merupakan sektor andalan pendapatan daerah bagi Kepri. Pendapatan daerah menjadi tumpuan Pemprov Kepri dalam mendukung kegiatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
"Kami terus menggali potensi pajak daerah di Kepri, seperti Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) dan Pajak Kendaraan Alat Berat," katanya.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Rupiah Awal Pekan Merosot Tertekan Kekhawatiran Menjelang Pilpres 2024
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment