Sahabat.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada akhir perdagangan Kamis meningkat dipengaruhi data tenaga kerja Automatic Data Processing (ADP) Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari ekspektasi.
Rupiah ditutup menguat 18 poin atau 0,11 persen menjadi Rp15.765 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.783 per dolar AS.
"ADP semalam menunjukkan penambahan pekerjaan yang lebih rendah, ekspektasi pasar ini juga bisa mempengaruhi NFP (Non-Farm Payroll) besok," analis mata uang Lukman Leong di Jakarta, Kamis.
Data ADP menunjukkan adanya 107 ribu pekerjaan, jauh di bawah perkiraan yang sebesar 145 ribu pekerjaan. Investor juga menantikan data manufaktur AS malam ini.
Selain itu, dari hasil Federal Open Market Committee (FOMC) AS tidak ada kejutan dari bank sentral AS atau The Fed yang seperti diperkirakan mensinyalkan tidak akan menurunkan suku bunga pada Maret 2024.
Sementara dalam negeri, kekhawatiran investor utamanya terhadap pemilihan presiden (pilpres) 2024 dan isu pengunduran diri menteri.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis naik ke level Rp15.775 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.803 per dolar AS.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment