Sahabat.com - Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Bengkulu mencatat, realisasi belanja negara selama 2023 di wilayah tersebut telah mencapai Rp15,72 triliun atau 98,34 persen dari pagu Rp15,99 triliun.
"Sejak Januari hingga Desember 2023 realisasi belanja negara yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) telah mencapai 98,34 persen," kata Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJPb Bengkulu Bayu Andy Prasetya di Kota Bengkulu, Selasa.
Ia menyebutkan, realisasi belanja negara di Bengkulu tersebut berasal dari dua kategori yaitu belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah dan dana desa (TKDD).
Untuk realisasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp5,18 triliun atau 96,28 persen atau Rp5,38 triliun yang terdiri dari belanja pegawai Rp1,82 triliun atau 98,55 persen dari pagu Rp1,84 triliun.
Kemudian belanja barang sebanyak Rp2,45 triliun atau 94,90 persen dari pagu Rp2,59 triliun, belanja modal yaitu Rp887,33 miliar atau 95,55 persen dari pagu Rp928,68 miliar dan bantuan sosial Rp18,64 miliar atau 100 persen dari total pagu yang disediakan oleh pemerintah pusat.
Lanjut Bayu, untuk realisasi TKDD sebesar Rp10,54 triliun atau 99,38 persen dari pagu Rp10,60 triliun yang terdiri dari transfer ke daerah yaitu Rp9,46 triliun atau 99,32 persen dari pagu Rp9,52 triliun.
Dana alokasi umum (DAU) sebesar Rp6,25 triliun atau 99,99persen dari pagu, dana alokasi khusus (DAK) fisik yaitu Rp865,52 miliar atau 96,61 persen dari pagu Rp895,85 miliar, DAK non fisik Rp1,39 triliun atau 98,53 persen dari pagu Rp1,41 triliun.
Selanjutnya, dana bagi hasil yaitu Rp848,10 miliar atau 99,91 persen dari pagu Rp848,89 miliar, dana insentif fiskal Rp98,80 miliar atau 89,25 persen dari pagu Rp110,70 miliar dan dana desa sebesar Rp1,07 triliun atau 99,89 persen dari pagu Rp1,08 triliun.
Bayu menjelaskan, anggaran belanja negara tersebut selain untuk membayar belanja daerah, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur dan membantu perekonomian masyarakat.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment