Sahabat.com - Provinsi Bengkulu mengintensifkan upaya dalam gerakan 4K untuk mengatasi potensi tekanan inflasi yang mungkin terjadi di akhir tahun 2023 yang disebabkan adanya liburan sekolah, libur akhir tahun, serta perayaan Natal dan Tahun Baru 2024.
Tim pengendalian inflasi daerah telah menerapkan upaya 4K, dengan tujuan menjaga tingkat inflasi Provinsi Bengkulu tetap stabil dalam rentang 3 plus minus 1 persen. Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu, Darjana, menjelaskan hal ini dalam sebuah pertemuan di Bengkulu pada hari Selasa.
"Oleh karena itu tim pengendalian inflasi daerah menerapkan upaya 4K, sehingga Provinsi Bengkulu inflasinya terjaga, tetap pada rentang 3 plus minus 1 persen," kata dia.
Upaya 4K itu di antaranya keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
Untuk memastikan keterjangkauan harga, ia mengatakan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu telah mengadakan gerakan pangan murah serta pasar murah yang terintegrasi dengan program penyaluran bantuan sosial (bansos) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).
Dalam hal ketersediaan pasokan, TPID Bengkulu telah melaksanakan program gerakan menanam dan inspeksi mendadak untuk memastikan ketersediaan komoditas pangan di pasar. Mereka juga mengembangkan klaster pertanian untuk tiga komoditas penting yang sering menjadi penyumbang inflasi, yaitu padi, cabai merah (termasuk cabai rawit), dan bawang merah.
Darjana menjelaskan, "Sudah ada 26 hektare demplot dan klaster yang diperuntukkan untuk ketiga komoditas tersebut."
Dalam upaya untuk memastikan kelancaran distribusi, pemerintah daerah memberikan fasilitasi subsidi transportasi untuk kegiatan pasar murah dan berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) guna memastikan distribusi pangan berjalan lancar menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Lebih lanjut, Darjana menyebutkan, "Satu hal yang tak kalah penting adalah edukasi kepada masyarakat tentang belanja bijak menjelang HBKN, Natal, dan Tahun Baru. Ini termasuk penyampaian informasi mengenai ketersediaan pasokan, sehingga tidak terjadi kepanikan dan pembelian berlebihan, serta penguatan koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)."
Dengan langkah-langkah ini, Provinsi Bengkulu berharap dapat menjaga stabilitas ekonomi dan mengurangi risiko tekanan inflasi yang mungkin timbul akibat faktor-faktor musiman pada akhir tahun 2023.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment