Beras Langka, Jokowi Perintahkan Banjiri Pasar dengan Stok Beras Bulog

12 Februari 2024 12:45
Penulis: Ramses Manurung, bisnis
Presiden Jokowi meninjau kondisi stok beras Bulog/ist

Sahabat.com-Guna mengatasi kelangkaan beras di pasar tradisional dan pasar modern atau ritel di sejumlah daerah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan instansi terkait untuk membanjiri pasar dengan stok beras Bulog.

Perintah tersebut disampaikan Jokowi dalam rapat membahas mengenai masalah beras di Istana Kepresidenan pada hari ini Senin (12/2).

"Pagi ini, pagi-pagi sekali pak Presiden mengundang beberapa menteri terkait ada bu Menkeu, Mendag, Setkab, Setneg, hingga Pak Erick Menteri BUMN. Kepala Bapanas, Pak Menko Ekonomi dan Dirut Bulog. Hal yang dibahas mengenai isu perberasan nasional," kata Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi.

Arief mengaku diperintahkan Presiden Jokowi untuk mendistribusikan beras dari stok Bulog ke pasar-pasar. Sejalan dengan rencana tersebut dirinya bersama dengan Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi dan Menteri BUMN Erick Thohir akan meninjau langsung ke Pasar Induk Cipinang.

"Kami ditugaskan hari ini untuk mendistribusikan stok Bulog yang ada di Bulog ke pasar. Pertama pagi ini saya Pak Dirut Bulog dan Menteri BUMN akan ke pasar induk beras Cipinang untuk memastikan bongkar beras dari Port langsung ke Cipinang dan bisa langsung didistribusikan," kata Arief.

Baca juga: Pemerintah Perpanjang Pemberian Bansos Beras Hingga Juni 2024

Dijelaskan saat ini stok beras di Pasar Iinduk Cipinang sekitar 34 ribu ton. Stok  itu, akan didistribusikan ke pasar tradisional dan juga modern market.

"Jadi sekali lagi perintahnya adalah banjiri pasar," kata Arief.

Terkait kelangkaan beras saat ini, Arief meminta waktu untuk segala persiapan dalam penyaluran beras tersebut.

"Ini sekarang tugas kami semua untuk memastikan sampai ke outlets baik di pasar modern dan tradisional. Izinkan waktu untuk persiapan ini semua segera," kata Arief.

Terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy N Mandey mengatakan keterbatasan dan kekosongan beras di ritel disebabkan karena pengusaha saat ini menahan pembelian pasokan baru dari produsen atau distributor.

Pengusaha ritel belum membeli stok baru dari produsen karena harga jual yang ditawarkan melonjak sangat tinggi 2%-30% dari sebelumnya. Roy mengatakan hal tersebut berdasarkan surat pengumuman dari produsen dan distributor kepada ritel.

 

 

 

 

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment