Sahabat.com-Guna mengatasi kelangkaan beras di pasar tradisional dan pasar modern atau ritel di sejumlah daerah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan instansi terkait untuk membanjiri pasar dengan stok beras Bulog.
Perintah tersebut disampaikan Jokowi dalam rapat membahas mengenai masalah beras di Istana Kepresidenan pada hari ini Senin (12/2).
"Pagi ini, pagi-pagi sekali pak Presiden mengundang beberapa menteri terkait ada bu Menkeu, Mendag, Setkab, Setneg, hingga Pak Erick Menteri BUMN. Kepala Bapanas, Pak Menko Ekonomi dan Dirut Bulog. Hal yang dibahas mengenai isu perberasan nasional," kata Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi.
Arief mengaku diperintahkan Presiden Jokowi untuk mendistribusikan beras dari stok Bulog ke pasar-pasar. Sejalan dengan rencana tersebut dirinya bersama dengan Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi dan Menteri BUMN Erick Thohir akan meninjau langsung ke Pasar Induk Cipinang.
"Kami ditugaskan hari ini untuk mendistribusikan stok Bulog yang ada di Bulog ke pasar. Pertama pagi ini saya Pak Dirut Bulog dan Menteri BUMN akan ke pasar induk beras Cipinang untuk memastikan bongkar beras dari Port langsung ke Cipinang dan bisa langsung didistribusikan," kata Arief.
Baca juga: Pemerintah Perpanjang Pemberian Bansos Beras Hingga Juni 2024
Dijelaskan saat ini stok beras di Pasar Iinduk Cipinang sekitar 34 ribu ton. Stok itu, akan didistribusikan ke pasar tradisional dan juga modern market.
"Jadi sekali lagi perintahnya adalah banjiri pasar," kata Arief.
Terkait kelangkaan beras saat ini, Arief meminta waktu untuk segala persiapan dalam penyaluran beras tersebut.
"Ini sekarang tugas kami semua untuk memastikan sampai ke outlets baik di pasar modern dan tradisional. Izinkan waktu untuk persiapan ini semua segera," kata Arief.
Terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy N Mandey mengatakan keterbatasan dan kekosongan beras di ritel disebabkan karena pengusaha saat ini menahan pembelian pasokan baru dari produsen atau distributor.
Pengusaha ritel belum membeli stok baru dari produsen karena harga jual yang ditawarkan melonjak sangat tinggi 2%-30% dari sebelumnya. Roy mengatakan hal tersebut berdasarkan surat pengumuman dari produsen dan distributor kepada ritel.
0 Komentar
PLN UIP Nusra Berkomitmen Kawal Keberlanjutan Program Hortikultura Kelompok Tani Poco Leok
Beras Kemasan Mendadak Langka di Ritel, Gara-gara Bansos?
Disnaker KUKM Kota Madiun Lakukan Kurasi Produk UMKM
Bupati Tangerang Minta PHRI Dukung Pengembangan Produk UMKM Lokal
Mendag Sebut Pedagang Pasar Salah Satu Pondasi Ekonomi Nasional
Ketua DPR RI Minta Produsen Makanan di Klaten Perhatikan Kemasan
Sri Mulyani: Bansos Itu Program APBN
100 Pelaku UMKM di Palangka Raya Terima Sertifikat Halal Gratis
Bisnis Model Canvas Dalam Pengembangan UMKM Indonesia
NusantaraTV Gelar Nusantara Economic Outlook Conference 2024
Kota Bandung Fasilitasi Pendaftaran HKI Gratis Bagi 200 UMKM
Leave a comment