Sahabat.com - Bank Indonesia (BI) mencatat penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) mengalami peningkatan di Provinsi Papua Barat.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Papua Barat Rommy Sariu Tamawiwy di Manokwari, Papua Barat, Selasa mengatakan pada semester I atau periode Januari-Juni 2023, pengguna baru QRIS di Papua Barat mencapai 27 ribu atau 50 persen dari target tahun ini sebanyak 54 ribu.
Menurut dia, penambahan pengguna baru pun masih terus meningkat dari hari ke hari.
"Target tahun ini ada peningkatan cukup signifikan dari tahun kemarin. Target tahun lalu sebesar 35 ribu pengguna baru," ujarnya.
Rommy mengatakan peningkatan penggunaan QRIS di Papua Barat tidak terlepas dari sosialisasi dan edukasi ke masyarakat, sehingga lama kelamaan masyarakat memahami manfaat, kemudahan, dan keuntungan menggunakan QRIS.
"Efisiensi, kemudahan, kepraktisan sudah bisa dirasakan masyarakat. Berbelanja sudah tidak perlu bawa uang tunai, tinggal bawa HP saja," katanya.
Rommy menjelaskan tantangan dalam proses sosialisasi adalah QRIS atau transaksi digital menjadi hal baru bagi masyarakat, sehingga masih banyak yang belum memahaminya.
"Kita sudah mengedukasi masyarakat dari beberapa tahun belakangan. Sekarang, orang sudah banyak yang tahu dan menerima, jadi akan lebih mudah," jelasnya.
Ia mengungkapkan pengguna baru QRIS diharapkan terus meningkat. Apalagi, nantinya QRIS bisa untuk mengambil uang tunai di ATM dan digunakan di luar Indonesia, seperti Singapura.
"Kemudahan lainnya, QRIS juga bisa membaca histori transaksi, seperti e-commerce bisa membuat pola transaksi, seperti transaksi paling besar dari daerah mana, kebutuhan konsumen apa yang paling banyak dari daerah itu," ungkapnya.(Ant)
0 Komentar
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Rupiah Berpotensi Menguat Jelang Rilis Inflasi Domestik
Leave a comment