Sahabat.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran secara tahunan tetap kuat pada September 2023, yang tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) September sebesar 200,2, atau tumbuh sebesar satu persen year on year (yoy).
"Tetap kuatnya kinerja penjualan eceran ini didorong oleh subkelompok sandang serta kelompok suku cadang dan aksesori yang tumbuh positif," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi, di Jakarta, Selasa.
Erwin menuturkan secara bulanan, pertumbuhan penjualan eceran diperkirakan mengalami kontraksi sebesar 1,9 persen month to month (mtm). Kinerja penjualan eceran pada mayoritas kelompok tercatat menurun, sementara kelompok barang budaya dan rekreasi tercatat membaik meski masih terkontraksi.
Pada Agustus 2023, IPR tercatat sebesar 204,1 atau secara tahunan tumbuh sebesar 1,1 persen (yoy). Perkembangan tersebut didukung oleh subkelompok sandang dan kelompok bahan bakar kendaraan bermotor yang tercatat meningkat, serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang tetap tumbuh positif.
Secara bulanan, penjualan eceran tumbuh 0,4 persen (mtm), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 8,8 persen. Peningkatan tersebut terutama berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta kelompok suku cadang dan aksesori dan subkelompok sandang sejalan dengan masih terjaganya permintaan domestik saat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI, didukung kelancaran distribusi dan kondisi cuaca.
Dari sisi harga, tekanan inflasi pada November 2023 diproyeksikan meningkat, namun diperkirakan akan menurun pada Februari 2024. Hal tersebut diindikasikan oleh Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) November 2023 sebesar 119,9, lebih tinggi dari periode sebelumnya sebesar 118,7. Sementara IEH Februari 2024 tercatat sebesar 129,7, lebih rendah dari periode sebelumnya sebesar 134.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment