Sahabat.com - Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan penarikan pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) daerah itu sudah terealisasi Rp1,3 miliar atau 65 persen dari target sebesar Rp2 miliar.
Kepala Bidang Penagihan dan Pendapatan BPKD Rejang Lebong Emir Pashah saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu, mengatakan target penarikan PBB-P2 daerah itu pada tahun ini lebih kecil dibandingkan tahun 2022 lalu sebesar Rp2,4 miliar.
"Realisasi penarikan PBB-P2 di Kabupaten Rejang Lebong sampai dengan akhir September kemarin mencapai 65 persen, target ini akan terus sampai akhir tahun mendatang," kata dia.
Dia menjelaskan selain melakukan penarikan PBB-P2 bulan berjalan pihaknya juga melakukan penagihan piutang PBB-P2 tahun 2022, di mana saat ini sudah terealisasi berkisar Rp600 juta sehingga jika akumulasi penerimaan dari PBB-P2 daerah itu mencapai Rp1,9 miliar.
"Jika setoran PBB sudah melewati bulan Oktober tahun 2023 ini maka akan dikenakan denda sebesar 2 persen, sehingga sisa besaran PBB-P2 yang belum dibayarkan tahun 2023 lagi sebesar Rp700 juta berpotensi terkena denda 2 persen," kata dia.
Menurut dia, penagihan piutang PBB tahun-tahun sebelumnya dikunci untuk lima tahun belakangan saja, ketika wajib pajak yang masih menunggak dan akan melakukan pembayaran melalui aplikasi secara otomatis akan masuk pembayaran piutang sebelumnya.
Penarikan PBB-P2 itu sendiri dilakukan pihaknya terhadap wajib pajak tersebar dalam 156 desa dan kelurahan di 15 kecamatan, dengan jumlah wajib pajak lebih dari 84.000 orang.
Pembayaran PBB-P2 itu sendiri bisa dilakukan warga melalui Bank Bengkulu maupun loket milik BPKD Kabupaten Rejang Lebong yang ada di komplek Pemkab Rejang Lebong setiap hari kerja.
Untuk memaksimalkan penagihan PBB-P2 di Kabupaten Rejang Lebong pihaknya melakukan berbagai cara, mulai dari melakukan penagihan keliling serta melakukan koordinasi dengan pihak desa dan kelurahan di masing-masing kecamatan.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment