Sahabat.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menjalin kolaborasi dengan PT Bio Farma (Persero) selaku holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Farmasi untuk membangun ekosistem healthcare.
Kedua perusahaan ini tengah membangun ekosistem dengan mengembangkan platform Medbiz, yaitu marketplace end-to-end distribusi obat-obatan dan alat kesehatan yang ditujukan bagi peritel agar terhubung dengan multi distributor atau penjuak di bidang farmasi.
Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis, Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto mengungkapkan kerja sama ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat untuk mengakses berbagai kebutuhan di bidang kesehatan.
“Dengan kemudahan transaksi, semua sudah bisa dilakukan serba non tunai, sehingga lebih efektif dan efisien. Selain itu, fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk peritel ini juga turut mendongkrak para pelaku usaha atau UMKM,” ujar Amam.
Melalui Medbiz Card yang disediakan BRI, nasabah dapat melakukan transaksi dengan limit hingga Rp200 juta. Dengan begitu, diharapkan layanan perbankan BRI mampu menjadi pilihan bagi mitra Medbiz yang hendak melakukan pembelian produk kesehatan melalui MedBiz, sejalan dengan beragam promosi yang ditawarkan.
Dalam hal ini, BRI berperan sebagai bank penyedia sistem pembayaran di platform Medbiz, seperti Medbizcard, fitur pembayaran BRIVA, pembayaran menggunakan paylater Ceria, dan pembiayaan melalui distributor financing.
Ceria merupakan layanan pinjaman digital yang memberikan kemudahan untuk pembiayaan transaksi melalui e-Commerce dengan limit hingga Rp20 juta dan proses hanya dalam waktu kurang dari 10 menit.
“BRI bersama Bio Farma juga fokus dalam membina UMKM melalui pemberian pembiayaan kepada pelaku usaha di sektor farmasi dan kesehatan,” kata Amam.
Semua kerja sama ini, kata dia, terintegrasi secara sistem sehingga memberikan aksesibilitas dan kemudahan bagi masyarakat untuk memanfaatkan layanan keuangan dari BRI dan kemudahan mengakses layanan kesehatan.(Ant)
0 Komentar
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Rupiah Berpotensi Menguat Jelang Rilis Inflasi Domestik
Leave a comment