Sahabat.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menginisiasi penerbitan BSI Deposito Wakaf yang merupakan pengembangan dari konsep Cash Waqf Linked Deposit (CWLD).
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan peluncuran deposito wakaf menunjukkan komitmen BSI untuk mendorong pertumbuhan wakaf uang di Indonesia. Dengan demikian, imbal hasil wakaf dapat disalurkan dengan tepat sasaran dan berkelanjutan.
*BSI berperan sebagai Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU) yang memfasilitasi para nazhir atau pengelola wakaf untuk menempatkan dana wakaf uang melalui bank syariah,” jelas Anton di Jakarta, Senin.
Anton menambahkan, penerbitan BSI Deposito Wakaf menjadi bukti nyata peran BSI sebagai bank syariah terbesar yang mengembang tanggung jawab untuk memberikan kemaslahatan kepada umat dan lingkungan.
Dana pokok deposito yang ditempatkan nasabah atau wakif akan menjadi dana wakaf sementara, yang dikelola oleh nazhir melalui instrumen deposito syariah.
“Imbal hasil dari pengelolaan wakaf uang ini kemudian disalurkan untuk proyek-proyek sosial yang nantinya akan terus bergulir kepada penerima manfaat atau mauquf 'alaih. Yang menarik, di akhir periode, dana wakaf ini kembali kepada nasabah/wakif,” papar Anton.
Pada tahap awal, BSI meluncurkan BSI Deposito Wakaf Seri 001 dengan spesifikasi penerima manfaat dari sektor pendidikan.
BSI menargetkan dapat menghimpun DPK deposito wakaf senilai Rp100 miliar dari calon wakif potensial.
Adapun data Badan Wakaf Indonesia (BWI) pada 2022 menyebutkan bahwa potensi wakaf uang di Indonesia mencapai Rp180 triliun, tetapi wakaf yang berhasil digali baru sekitar Rp2,3 triliun.
“Artinya, potensi wakaf uang yang belum tergali masih sangat besar,” kata Anton.
Sebagai sahabat finansial, sahabat sosial dan sahabat spiritual, BSI bertujuan menjadikan zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF) sebagai instrumen yang dapat mengangkat kualitas kehidupan masyarakat, baik dari segi pendidikan, sosial, lingkungan, dan ekonomi.
“BSI Deposito Wakaf diharapkan menjadi salah satu produk yang mampu untuk memberikan kesejahteraan bagi umat,” katanya.
Adapun, sampai September 2023, total porsi deposito yang dihimpun di BSI mencapai Rp106 triliun atau sekitar 40 persen dari keseluruhan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai Rp262 triliun.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment