Sahabat.com - Dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena para pedagang menunggu pemungutan suara mengenai kesepakatan plafon utang di Kongres.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,10 persen menjadi 104,1665 pada akhir perdagangan.
Meskipun ada beberapa kemajuan melalui kesepakatan, beberapa Republikan menyatakan bahwa mereka akan menolak kesepakatan tersebut di DPR yang didominasi oleh Partai Republik.
Selain negosiasi utang, pasar telah memfokuskan kembali pada inflasi.
Indeks Keyakinan Konsumen AS pada Mei melambat menjadi 102,3 dari 103,7 pada April, tetapi lebih tinggi dari perkiraan konsensus 100, menurut data yang dikeluarkan oleh The Conference Board pada Selasa (30/5/2023).
"Kepercayaan konsumen menurun pada Mei karena pandangan konsumen terhadap kondisi saat ini menjadi kurang optimis sementara ekspektasi mereka tetap suram," kata Ataman Ozyildirim, direktur ekonomi senior di The Conference Board.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa ekspektasi inflasi Amerika tetap tinggi namun stabil pada rata-rata 6,1 persen selama 12 bulan ke depan.
Inflasi yang tinggi mungkin tidak akan hilang dengan cepat kecuali perlambatan ekonomi AS yang lebih tajam, kata Thomas Barkin, presiden Federal Reserve Richmond pada Selasa (30/5/2023).
"Ini akan menjadi lebih keras kepala daripada yang diharapkan banyak orang. Ada banyak ketidakpastian ke mana suku bunga harus pergi," kata Barkin, meskipun dia menyebut tingkat suku bunga saat ini "restriktif."
Euro berhasil pulih dari posisi terendah multi-minggu meskipun sentimen ekonomi mengecewakan di zona euro untuk Mei, yang turun menjadi 96,5 dari 99 pada April.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0719 dolar dari 1,0709 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2392 dolar dari 1,2357 dolar AS pada sesi sebelumnya.
Dolar AS dibeli 139,8380 yen Jepang, lebih rendah dari 140,3940 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9062 franc Swiss dari 0,9041 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3602 dolar Kanada dari 1,3593 dolar Kanada. Dolar AS naik menjadi 10,8802 krona Swedia dari 10,8185 krona Swedia.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Rupiah Awal Pekan Merosot Tertekan Kekhawatiran Menjelang Pilpres 2024
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment