Sahabat.com - Dolar AS sedikit menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena imbal hasil obligasi pemerintah rebound dari level rendah minggu lalu.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,16 persen menjadi 101,3725 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1007 dolar AS dari 1,1025 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2618 dolar AS dari 1,2640 dolar pada sesi sebelumnya.
Dolar AS dibeli 135,1160 yen Jepang, lebih tinggi dari 134,7650 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,8895 franc Swiss dari 0,8905 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3371 dolar Kanada dari 1,3377 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 10,1511 krona Swedia dari 10,1554 krona Swedia.
Tingkat imbal hasil surat utang pemerintah AS 2-tahun naik menuju 4,00 persen pada Senin (8/5/2023), sementara tingkat imbal hasil obligasi AS 10-tahun sempat mencapai lebih dari 3,50 persen, memberikan dukungan kepada dolar AS.
"Gambaran yang mendasari ekonomi sebagian besar tetap sama, karena sebagian besar laporan tidak banyak mengubah tren jangka panjang - sisi jasa-jasa ekonomi tetap tangguh, kemerosotan manufaktur berlanjut, dan gambaran ketenagakerjaan terus menentang gravitasi," kata Brent Schutte, kepala investasi Northwestern Mutual Wealth Management Company, menulis dalam sebuah catatan pada Senin (8/5/2023).
Pelaku pasar mengalihkan perhatian mereka ke indeks harga konsumen dan indeks harga produsen AS terbaru, yang dijadwalkan akan dirilis masing-masing pada Rabu (10/5/2023) dan Kamis (11/5/2023).(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment