Sahabat.com - Harga emas berjangka pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB) jatuh tertekan oleh penguatan dolar dan meningkatnya imbal hasil obligasi AS.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange ditutup jatuh 5,7 dolar AS atau 0,31 persen menjadi 1.841,5 dolar AS per ons.
Departemen Ketenagakerjaan AS melaporkan pada Selasa (3/10) bahwa lowongan pekerjaan melonjak menjadi 9,61 juta pada Agustus dari angka yang direvisi ke atas 8,92 juta pada Juli. Para ekonom sebelumnya memperkirakan lowongan pekerjaan turun menjadi 8,8 juta.
Presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic dalam sebuah acara mengatakan bahwa ia tidak merasa perlu terburu-buru menaikkan atau menurunkan suku bunga.
"Saya ingin kita mempertahankan suku bunga. Saya pikir itu hal yang tepat untuk dilakukan, dalam jangka waktu yang lama," ujar Bostic.
Pasar saat ini fokus pada data ketenagakerjaan non pertanian atau Non Farm Payrolls pada Jumat (6/10).
Logam mulia lainnya, perak, untuk pengiriman Desember ditutup jatuh 4,4 sen atau 0,21 persen ke 21.377 dolar per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman Januari ditutup turun 7,2 dolar atau 0,81 persen ke 879,6 dolar per ons.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment