Sahabat.com - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), memperpanjang keuntungan untuk sesi kelima berturut-turut, karena dolar melemah dan investor terus memantau data ekonomi AS yang dapat mempengaruhi pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve (Fed) minggu depan.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di Divisi Comex New York Exchange bertambah 7,20 dolar AS atau 0,37 persen menjadi ditutup pada 1.942,60 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan mencapai level tertinggi sesi 1.943,20 dolar AS dan terendah 1.920,60 dolar AS.
Harga emas berjangka terangkat 6,80 dolar AS atau 0,35 persen menjadi 1.935,40 dolar AS pada Selasa (24/1/2023), setelah menguat 0,40 dolar AS atau 0,02 persen menjadi 1.928,60 dolar AS pada Senin (23/1/2023), dan meningkat 4,30 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.928,20 dolar AS pada Jumat (20/1/2023).
Emas telah naik selama lima sesi perdagangan berturut-turut, kenaikan beruntun terpanjang sejak Agustus. Harga emas telah naik hampir 6,0 persen sejak awal tahun 2023, mendapat dukungan dari tanda-tanda penurunan inflasi AS dan ekspektasi resesi ekonomi.
Dolar AS melemah pada Rabu (25/1/2023), dengan indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,27 persen menjadi 101,6440, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang asing lainnya.
"Pergerakan emas dipicu oleh perubahan sentimen dalam seberapa cepat Fed akan menghentikan kenaikan suku bunganya, bersama dengan melemahnya dolar AS," kata Analis Pasar Kinesis Money, Rupert Rowling, dalam sebuah catatan.
"Emas akan membutuhkan katalis baru untuk mendorongnya lebih tinggi dari level tinggi yang sudah diperdagangkan."
Para analis pasar mencatat bahwa emas telah menemukan dukungan di sekitar 1.920 dolar AS per ounce. Investor juga menunggu rilis data produk domestik bruto pada Kamis waktu setempat dan data inflasi utama pada Jumat (27/1/2023).
Komite Pasar Terbuka Federal akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter dua hari pada 31 Januari hingga 1 Februari.
Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 19,2 sen atau 0,81 persen, menjadi menetap pada 23,941 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April merosot 20,70 dolar atau 1,94 persen, menjadi ditutup pada 1.046,10 dolar AS per ounce.(Ant)
0 Komentar
AMRO Turunkan Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi ASEAN+3 di 2023
Rupiah Melemah Pascadata JOLT AS Lebih Kuat dari Perkiraan
BI Lampung: Beras Sumbang Inflasi 0,312 Persen
IHSG Turun ikuti Pelemahan Bursa Saham Kawasan Asia
BI Kaltim Sebut Strategi 4K Mampu Kendalikan Inflasi
Dolar Naik Usai Pemerintah Amerika hindari Penutupan Kantor
Pengamat: Ekspektasi Suku Bunga Tinggi AS Picu Pelemahan Rupiah
Leave a comment