Sahabat.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan berpotensi sideways (datar) seiring beragam sentimen dari bursa saham global dan kawasan Asia.
IHSG dibuka menguat 7,70 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.903,4. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,30 poin atau 0,14 persen ke posisi 955,6.
"Kami memperkirakan IHSG berpotensi sideways pada hari ini, seiring dengan sentimen beragam dari pergerakan bursa global dan bursa regional," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas di Jakarta, Senin.
Dari eksternal, The Federal Reserve akan merilis the minutes pertemuan Januari 2023 pada Rabu (22/02) pekan ini, yang mana akan menjadi acuan kenaikan suku bunga pada Maret mendatang.
Pada Jumat (24/02), Amerika Serikat (AS) akan merilis data pengeluaran dan pendapatan pribadi, sebagai pengukur inflasi.
Dari domestik, dalam jangka menengah pasar bersiap menantikan inflasi dalam negeri yang diperkirakan akan terus menurun.
Sementara itu, bursa AS bergerak menguat pada perdagangan Jumat lalu (17/02). Dow Jones menguat 0,39 persen, S&P 500 melemah 0.28 persen, dan Nasdaq menguat 0,58 persen.
Pasar menanti rilis the minutes dari The Fed, serta data pengeluaran dan pendapatan pribadi. Selain itu, perusahaan ritel akan mengeluarkan laporan tahunan yang dapat menjadi acuan tentang kekuatan belanja konsumen di tengah melonjaknya harga.
Dari Eropa, Eurozone akan merilis data PMI pada Selasa (21/02) yang akan menunjukkan data ekonomi pada 2022. Apabila kondisi bisnis membaik padahal tekanan harga meningkat, maka Bank sentral Eropa akan terus meningkatkan suku bunga.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 14,40 atau 0,05 persen ke 27.527,5, Indeks Hang Seng turun 40,58 poin atau 0,20 persen ke 20.679,3, Indeks Shanghai naik 16,32 poin atau 0,51 persen ke 3.240,3, dan Indeks Strait Times melemah 12,49 poin atau 0,38 persen ke 3.315,8.(Ant)
0 Komentar
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Rupiah Berpotensi Menguat Jelang Rilis Inflasi Domestik
Leave a comment