Sahabat.com-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus zona hijau pada perdagangan hari ini, Selasa (16/1/2024). IHSG menguat 0,26% ke level 7.242,78.
Tercatat ada 272 saham menguat, 241 melemah, dan 258 lainnya stagnan. Nilai transaksi perdagangan mencapai Rp11,48 triliun, dari net-volume 21,37 juta saham yang diperdagangkan.
Sektor yang menguat antara lain bahan baku 0,78%, konsumer siklikal 1,05%, konsumer nonsiklikal 0,19%, infrastruktur 0,16%, dan properti 0,19%. Sedangkan yang melemah energi 0,24%, keuangan 0,28%, kesehatan 1,93%, industri 0,42%, teknologi 0,61%, dan transportasi 0,05%.
Sementara nilai tukar rupiah melemah 37 poin atau minus 0,24 persen dan berada di level Rp15.592 per dolar AS.
Baca juga: Microsoft Siap Singkirkan Apple Jadi Perusahaan Paling Bernilai di Dunia
Adapun kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.592 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Senada mata uang di kawasan Asia juga kompak melemah. Yuan China turun 0,17 persen, baht Thailand merosot 0,55 persen, dolar Singapura anjlok 0,31 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,32 persen.
Hal yang sama juga terjadi pada mata uang negara maju. Poundsterling Inggris ambruk 0,48 persen, franc Swiss minus 0,08 persen, dolar Kanada anjlok 0,46 persen, dan dolar Australia melemah 0,63 persen.
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Rupiah Awal Pekan Merosot Tertekan Kekhawatiran Menjelang Pilpres 2024
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment