Sahabat.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa cenderung variatif menjelang pertemuan The Federal Reserve (The Fed).
IHSG dibuka melemah 12,92 poin atau 0,19 persen ke posisi 6.859,5. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 2,50 poin atau 0,27 persen ke posisi 942,9.
"Sentimen pasar saham cenderung variatif pada perdagangan hari ini. Sentimen negatif datang dari pelemahan pasar global jelang pertemuan The Fed.," tulis Tim Riset Surya Fajar Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.
Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed akan memulai pertemuan pada Kamis (2/1) dini hari, yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin.
Pasar juga bersiap menantikan rilis inflasi domestik Januari 2023 pada Rabu (1/1), yang diperkirakan akan melambat ke level 5,4 persen year on year (yoy) dari 5,5 persen yoy pada Desember 2022.
Sementara itu, bursa AS bergerak melemah pada perdagangan tadi malam. Pasar bersiap menantikan agenda pertemuan The Fed yang akan dimulai hari ini. Pasar juga menantikan pidato the Fed mengenai waktu dari kebijakan mereka yang akan berganti arah.
Bursa Eropa melemah pada perdagangan kemarin (30/1). Pasar fokus pada agenda pertemuan bank sentral AS nanti malam.
Bursa Asia bergerak variatif pada perdagangan kemarin (30/1). Bursa China melanjutkan penguatannya setelah libur panjang Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili.
Secara teknikal, IHSG diperkirakan bergerak variatif yang cenderung kembali melemah pada perdagangan hari ini berada pada level support 6830 dan level resistance 6920.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei turun 15,20 atau 0,06 persen ke 27.418,1, Indeks Hang Seng naik 15,53 poin atau 0,07 persen ke 22.085,2, Indeks Shanghai naik 2,77 poin atau 0,08 persen ke 3.272,0, dan Indeks Strait Times menguat 9,22 poin atau 0,27 persen ke 3.387,5.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment