Sahabat.com-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berhasil menembus zona hijau. IHSG ditutup menguat 47,22 poin atau 0,67% ke level 7.134,62.
Tercatat ada 177 saham menguat, 377 saham melemah dan 206 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp13,2 triliun dari 26,2 miliar saham yang diperdagangkan.
Untuk indeks sektoral mayoritas menguat yakni energi 0,74%, industri 0,35%, non siklikal 0,39%, siklikal 0,52%, kesehatan 1,58%, keuangan 0,35%, properti 1,23%, teknologi 0,73%, transportasi 0,64%. Sedangkan yang melemah sektor barang baku 4,06%, infrastruktur 3,08%.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terperangkap di zona merah. Mata uang RI melemah 21 poin atau plus 0,14 persen dan berada di level Rp15.515 per dolar AS.
Baca juga: IHSG Melemah Ikuti Bursa Kawasan Asia dan Global
Adapun kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.536 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Hal yang sama juga terjadi pada sebagaian besar mata uang di kawasan Asia. Dolar Hong Kong melemah 0,01 persen, baht Thailand turun 0,19 persen, won Korea Selatan merosot 0,94 persen, dan ringgit Malaysia anjlok 0,12 persen.
Sedangkan dolar Singapura naik 0,09 persen dan peso Filipina menguat 0,04 persen.
Sebaliknya, mata uang negara maju kompak menguat. Poundsterling Inggris naik 0,18 persen, franc Swiss menguat 0,10 persen, dolar Kanada plus 0,04 persen, dan dolar Australia menguat 0,18 persen.
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment