IHSG dibuka Melemah jelang Rilis Inflasi dalam Negeri

02 Mei 2023 02:26
Penulis: Alber Laia, bisnis
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2/2023). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU.

Sahabat.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi dibuka melemah menjelang laporan inflasi dalam negeri oleh Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini.

IHSG dibuka melemah 13,41 poin atau 0,19 persen ke posisi 6.902,31. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,09 poin atau 0,32 persen ke posisi 958,65.

"Secara historis, terutama di IHSG, pergerakannya setelah libur lebaran baru akan kembali ramai sekitar sepekan atau dua pekan setelah Hari Raya, sehingga pada pekan ini sepertinya pelaku pasar kembali masuk ke pasar," tulis Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

BPS akan melaporkan Inflasi Indonesia periode April 2023 pada siang ini, yang diperkirakan akan melonjak di level 0,47 persen month to month (mtm), seiring dengan periode musiman Ramadhan dan Idul FItri 1444 Hijriah, atau lebih tinggi dibandingkan periode Maret 2023 yang tercatat di level 0,18 persen mtm.

Pada pekan lalu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi melonjak 30,3 persen year on year (yoy) menjadi Rp314,8 triliun pada kuartal IV-2022.

Sementara itu, Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada Senin (01/03) awal pekan ini, di tengah penantian investor terkait serangkaian data ekonomi untuk memberikan sinyal suku bunga The Federal Reserve (The Fed) pada pekan ini.

DJIA melemah minus 0,14 persen ke posisi 34,051.70, S&P 500 turun tipis minus 0,04 persen ke 4,167.87, dan Nasdaq terkoreksi minus 0,11 persen menjadi 12,212.60.

Dari sisi ekonomi, hari ini para investor cenderung wait and see memantau rilis data tenaga kerja seperti data Survei Bukaan Kerja dan Perputaran Tenaga Kerja (JOLTS) periode Maret 2023, yang mana diperkirakan jumlah lowongan kerja menurun menjadi 9,7 juta pada Maret, dari sebelumnya sebesar 9,93 juta pada Februari lalu, atau terendah dalam dua tahun.

Sebelumnya, Purchasing Manager's Index (PMI) versi ISM periode April 2023 memang sudah membaik, tetapi masih berada di zona kontraksi. PMI manufaktur ISM AS pada bulan lalu naik menjadi 47,1, dari sebelumnya pada Maret lalu di angka 46,3, yang juga lebih baik dibandingkan estimasi di angka 46,7.

Pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia, investor menantikan keputusan komite rapat FOMC, yang diperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin di kisaran 5 persen hingga 5,25 persen.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 0,60 poin atau 0,00 persen ke 29.122,60, Indeks Hang Seng melemah 10,63 poin atau 0,05 persen ke 19.883,93, dan indeks Straits Times menguat 19,96 poin atau 0,61 persen ke 3.290,47.

Sementara itu, indeks Shanghai (China) libur memperingati hari libur nasional negara tersebut.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment