Sahabat.com - Nilai tukar rupiah menguat 94 poin atau 0,60 persen dan berada di level Rp15.481 per dolar AS pada Rabu (11/1) sore.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.527 per dolar AS.
Analis DCFX Lukman Leong mengatakan penguatan rupiah yang cukup tajam pada penutupan sore ini sangat mengejutkan di tengah mata uang negara lainnya yang datar.
Apalagi, jika mencermati sentimennya tidak positif bagi rupiah. Pasalnya, sekarang investor cenderung wait and see menunggu data inflasi Desember AS.
Karenanya, ia menilai bahwa data perekonomian dalam negeri yang dirilis pekan lalu menjadi faktor pendorong penguatan rupiah.
“Adapun euphoria penguatan tajam ini adalah respons investor pada data ekonomi baru-baru ini,” ujar Lukman Leong, mengutip CNNIndonesiacom.
Data yang ia maksud adalah indeks kepercayaan konsumen dan cadangan devisa yang lebih tinggi dari perkiraan.
Sementara mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi. Yen Jepang melemah 0,29 persen, baht Thailand menguat 0,12 persen, peso Filipina naik 0,15 persen, won Korea Selatan turun 0,13 persen, dan yuan China menguat 0,04 persen.
Dolar Singapura melemah 0,01 persen dan dolar Hong Kong turun 0,05 persen pada penutupan perdagangan sore ini.
Senada, mata uang utama negara maju juga bergerak bervariasi. Tercatat euro Eropa menguat 0,04 persen, poundsterling Inggris melemah 0,06 persen, dan franc Swiss menguat 0,03 persen.
Lalu, dolar Australia naik 0,10 persen, dan dolar Kanada melemah 0,06 persen.
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Rupiah Awal Pekan Merosot Tertekan Kekhawatiran Menjelang Pilpres 2024
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment