Sahabat.com - Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan (Itjen Kemenkeu) mengajukan pagu indikatif tahun 2024 sebesar Rp60,18 miliar kepada Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Pagu ini terdiri dari program pengelolaan perbendaharaan, kekayaan negara, dan risiko Rp1,12 miliar dan dukungan manajemen Rp59,06 miliar," kata Inspektur Jenderal Kemenkeu Awan Nurmawan Nuh dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR yang dipantau secara virtual di Jakarta, Selasa.
Pengajuan pagu indikatif tersebut dilakukan dengan penguatan kebijakan melalui penguatan sistem pengawasan internal di Kemenkeu yang ditunjukkan dengan tindakan pencegahan yang efektif, deteksi dini, dan respons penindakan yang tegas dan cepat.
Awan juga mengatakan bahwa pihaknya akan meningkatkan kinerja pengawasan intern demi tercapainya transformasi kelembagaan yang mencakup manajemen sumber daya manusia, penataan kelembagaan, penataan proses bisnis dan digitalisasi, serta penguatan teknis pengawasan.
Selain Itjen, Sekretariat Jenderal (Setjen) Kemenkeu dan Badan Layanan Umum (BLU) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) turut mengajukan pagu indikatif senilai Rp30,13 miliar.
Anggaran itu meliputi dukungan manajemen yang terdiri dari Setjen sebesar Rp26,89 miliar dan BLU LPDP senilai Rp3,24 miliar.
Begitu pula dengan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) dan BLU Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN, yang mengajukan pagu indikatif untuk 2024 sebesar Rp680,38 miliar.
Pagu indikatif itu berbentuk dukungan manajemen untuk BPPK senilai Rp668,92 miliar dan BLU PKN STAN Rp11,46 miliar.
Persetujuan atas seluruh pagu indikatif Eselon I dan BLU di bawah Kemenkeu tersebut akan dilakukan dalam rapat Kerja Komisi XI DPR dengan Menteri Keuangan.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment