Sahabat.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta dukungan yang konkret dari sektor industri jasa keuangan untuk program hilirisasi, seperti pendanaan untuk pembangunan instalasi pengolahan dan pemurnian (smelter) bahan mentah.
“Tadi sudah disampaikan Ketua DK OJK (Mahendra Siregar) mengenai hilirisasi akan diberikan dukungan. Saya minta betul-betul yang konkret, karena masih saya dengar yang mau bikin smelter saja kesulitan cari pendanaan,” kata Presiden Jokowi pada Pertemuan Industri Jasa Keuangan 2023, di Jakarta, Senin.
Meski demikian, Jokowi juga mengingatkan dukungan dari industri keuangan harus diberikan dengan kalkulasi dan kehati-hatian yang tinggi.
Jokowi menekankan hilirisasi menjadi kunci bagi Indonesia untuk melompat menjadi negara maju dengan pendapatan tinggi.
Pada 2022, Indonesia termasuk sebagai negara berpendapatan menengah ke atas (upper middle income), setelah pada 2018 dan juga masa awal pandemi sempat turun menjadi negara berpendapatan menengah ke bawah (lower middle income).
Karena itu, dengan hilirisasi, Jokowi ingin Indonesia dapat terus meningkatkan pendapatan negara.
“Inilah yang harus terus secara konsisten kita dorong agar naik terus Produk Domestik Bruto kita, sehingga kita harap-harapkan betul-betul kita bisa melompat maju ke depan, dan hilirisasi jadi kunci kalau kita ingin jadi negara maju,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi sebelumnya telah menyetop ekspor bahan mentah nikel pada Januari 2020, dan segera menyetop ekspor bahan mentah bauksit pada Juni 2023 untuk menerapkan hilirisasi komoditas tambang guna menghasilkan komoditas nilai tambah.
Jokowi menegaskan akan terus melanjutkan hilirisasi untuk berbagai komoditas, baik di sektor pertambangan, perkebunan, maupun kelautan.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment