Sahabat.com - Kementerian Keuangan mendorong masyarakat Medan untuk berinvestasi Surat Berharga Negara (SBN) jenis Obligasi Negara Ritel (ORI) ORI023 yang diterbitkan oleh pemerintah.
"Mengelola keuangan dengan menyisihkan penghasilan untuk keperluan masa depan itu penting," ujar Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, Deni Ridwan, dikutip dari keterangan tertulis Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu di Medan, Senin (10/7).
Deni, yang menyampaikan itu dalam acara "Piknik Bareng ORI023" di Lapangan Gedung Keuangan Negara, Medan, Sabtu (8/7), menyebut bahwa SBN ORI023 termasuk instrumen investasi yang aman dan terjangkau.
Oleh sebab itu, dia meminta masyarakat untuk memanfaatkan masa penawaran ORI seri ORI023-T3 (tenor tiga tahun) dan ORI023-T6 (tenor enam tahun) yang berlangsung 30 Juni-20 Juli 2023.
Terkait hal itu, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) Sumatera Utara selaku Kepala Perwakilan Kemenkeu Provinsi Sumatera Utara Syaiful menyebut bahwa dengan berinvestasi di SBN Ritel masyarakat memperoleh imbal balik ganda (double return).
"Selain mendapatkan imbal hasil, investasinya juga kembali ke masyarakat dalam bentuk pembangunan untuk kesejahteraan," tutur Syaiful.
Sementara Direktur Eksekutif Keuangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Danu Febrianto menegaskan bahwa SBN merupakan instrumen investasi yang aman dan likuid.
Oleh sebab itu, berinvestasi pada ORI dianggap Danu sebagai kebijakan investasi yang bijaksana.
Adapun ORI adalah instrumen investasi yang diterbitkan oleh pemerintah yang ditujukan untuk Warga Negara Indonesia. Kupon ORI bersifat tetap serta dapat diperdagangkan di pasar sekunder.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment