Sahabat.com - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara (DJPb) Provinsi NTT Kementerian Keuangan melatih 43 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di NTT soal akses permodalan untuk memperkuat usahanya.
"Kami melibatkan 43 pelaku UMKM yang dilatih untuk mengakses permodalan seperti kredit usaha rakyat (KUR), kredit usaha mikro (UMi) agar usaha mereka bisa berkembang dengan dukungan modal yang cukup," kata Kepala Kantor Wilayah DJPb NTT Kemenkeu Catur Ariyanto Widodo dalam keterangan yang diterima di Kupang, NTT, Senin.
Ia menjelaskan dalam pelatihan, para pelaku UMKM diedukasi mengenai informasi permodalan serta menyiapkan hal-hal yang disyaratkan untuk bisa mengakses permodalan usaha.
Selain akses permodalan, kata dia, para pelaku UMKM juga dilatih melakukan transaksi digital dengan metode Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Ia menjelaskan pelaksanaan pelatihan, yang merupakan bagian dari kegiatan Hari Bakti Perbendaharaan 2023 tersebut, juga didukung Dinas Koperasi dan UKMK Provinsi NTT, Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dan Pegadaian setempat.
Selain pelatihan, para pelaku UMKM juga dilibatkan dalam kegiatan bazar UMKM (market day) yang dipusatkan di Alu-Alun Sasando, Kantor Gubernur NTT, Kota Kupang.
Catur mengatakan dalam kegiatan bazar UMKM, pihaknya melalui Program UMKM Financing Empowerment (U-FinE), memberikan asistensi kepada pelaku UMKM maupun calon UMKM untuk mengakses pembiayaan KUR dari perbankan yang didukung subsidi bunga dari pemerintah maupun pembiayaan UMi dari dana APBN.
"Dengan upaya-upaya ini diharapkan bisa mendorong UMKM di NTT tidak hanya mengakses pembiayaan, namun juga pemasaran maupun literasi keuangan agar bisa naik kelas," katanya.
Ia menambahkan para UMKM yang dibina juga nantinya dapat menjadi mitra pemerintah sehingga belanja-belanja pemerintah juga dipusatkan ke UMKM.(Ant)
0 Komentar
BEI segera Cetak Rekor IPO Terbanyak Sepanjang Sejarah
Aset Perbankan Sulut Tumbuh 8,77 Persen
Rupiah Melemah Masih Dipengaruhi Indikasi Suku Bunga AS Lebih Tinggi
BI: Uang Beredar Dalam Arti Luas Capai Rp8.363,2 Triliun
Yuan Kembali Menguat, Naik 2 Basis Poin Jadi 7,1727 Terhadap Dolar
Bahana TCW: Investor di Reksa Dana tidak dibebani Pajak Imbal Hasil
Leave a comment