Sahabat.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan di ASEAN, berperan penting untuk memastikan sektor keuangan memiliki sumber daya untuk memperluas integrasi keuangan.
"Selain itu, sektor keuangan yang kuat juga berperan penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi," katanya dalam ASEAN Fest 2023: OJK Seminar on Financial Inclusion yang dipantau secara virtual di Jakarta, Kamis.
Selama beberapa dekade terakhir, lanjut dia, ASEAN dianggap sebagai lokasi yang baik untuk manufaktur karena memiliki sumber daya alam dan tenaga kerja murah yang berlimpah.
Meskipun memberikan manfaat awal bagi industrialisasi di beberapa negara anggota ASEAN, tetapi hal tersebut belum memberikan sumber daya keuangan yang dapat mengintegrasikan penduduk pedesaan dan komunitas daerah terpencil ke dalam sistem ekonomi dan keuangan yang lebih luas.
Mengingat kawasan ASEAN mencakup sebagian besar negara berkembang, maka ASEAN dinilai perlu perlu fokus pada nilai tambah dengan mengintegrasikan manufaktur vertikal hulu dan hilir (vertical upstream and downstream manufacturing).
Hal ini menimbang ASEAN memiliki banyak bahan mentah dan mineral, sehingga memberikan nilai tambah sangat besar terhadap prospek industri.
"ASEAN bukan lagi sekedar bagian dari pabrik dunia. ASEAN telah menjadi salah satu pasar terbesar di dunia pada saat yang bersamaan," ujar dia.
Kendati situasi geopolitik dan geoekonomi akan semakin memburuk pada dekade mendatang, ASEAN dianggap harus memanfaatkan momentum ini dengan menangkap peluang untuk menjadi episentrum pertumbuhan dunia dengan mempromosikan model pembangunan berkelanjutan.
"Integrasi ekonomi ASEAN didasarkan pada keunggulan kompetitif yang dinamis sebagai sumber rantai nilai global untuk melayani pasar intra-regional dan global," ungkap Mahendra.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Rupiah Awal Pekan Merosot Tertekan Kekhawatiran Menjelang Pilpres 2024
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment