KING Targetkan Pendapatan Capai Rp230 Miliar di 2023 Usai IPO

16 Februari 2023 07:23
Penulis: Alber Laia, bisnis
PT Hoffmen Cleanindo Tbk (kode saham: KING) mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (16/2/2023). ANTARA/HO-KING

Sahabat.com - PT Hoffmen Cleanindo Tbk (kode saham: KING) menargetkan pendapatan mencapai kisaran Rp222 hingga Rp230 miliar pada tahun ini setelah aksi Initial Public Offering (IPO).

“Target kita dengan masuk bursa otomatis ada penambahan modal yang cukup lumayan, jadi target revenue kita akan naik di atas Rp230 miliar,” ujar Presiden Direktur KING Rudy Japarto di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis.

Pihaknya menjelaskan perseroan yang meraup dana hasil IPO senilai Rp67,60 miliar ini bergerak pada lini usaha Cleaning Service, Security, Washroom Hygiene, Suplai Tenaga Kerja dan Parkir.

“Kita punya lima unit bisnis yang sangat berkompetitif untuk masuk ke office tower, apartemen, apalagi nanti ada Ibu Kota Nusantara (IKN), prospeknya cukup lumayan besar,” ujar Rudy.

Dari lima lini bisnis usaha tersebut, pihaknya akan berfokus pada labour supply dan washroom hygene pada tahun 2023 ini.

“Kita belum masuk ke pangsa pasar labour supply, kita mengarah ke pabrik sekarang. Buruh itu sekali permintaan angkanya ribuan,” ujar Rudy.

Ia menjelaskan adanya perpindahan ibu kota ke Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur dan program pemerintah mengajak perusahaan asing untuk membuka pabrik di Indonesia akan mendorong penyerapan tenaga kerja yang besar.

Dengan demikian, menurut dia, hal tersebut akan berdampak terhadap perkembangan bisnis perseroan.

“Hoffmen dapat menyediakan kebutuhan dari dalam sampai ke luar gedung, mulai dari jasa kebersihan, kelengkapan washroom hygiene, sampai dengan kelengkapan perparkiran yang dijalankan oleh anak perseroan, serta suplai tenaga kerja untuk kebutuhan Outsourcing" ujar Rudy.

Dalam kesempatan ini, pihaknya mengungkapkan sekitar 83 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk pembayaran gaji pegawai tidak tetap yang merupakan komponen harga pokok pendapatan perseroan.

Kemudian, sekitar 12 persen akan digunakan untuk pembelian peralatan penunjang, dan 5 persen untuk setoran modal pada anak perusahaan.

Selain itu, 2 persen untuk pembayaran gaji pegawai tidak tetap yang merupakan komponen harga pokok pendapatan PT Hoffmen Parkindo atas kontrak kerjanya, dan 3 persen untuk pembelian persediaan peralatan penunjang.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment