Sahabat.com - Kantor Pelayanan Kekayaan dan Lelang Negara (KPKLN) Biak, Papua, menghimpun Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB) dari pengelolaan barang aset negara sebesar Rp2,4 miliar selama tahun 2023.
"Target pendapatan lelang negara di wilayah kerja KPKLN Biak sebesar Rp53 miliar," ujar Kepala KPKLN Biak Awalludin Ikhwan seusai pemberian penghargaan Reksa Bandha di Biak Numfor, Rabu.
Ia mengaku untuk tahun 2024 penerimaan lelang negara diproyeksikan meningkat karena semakin baiknya perekonomian daerah di Papua.
Kepala KPKLN Awalludin berharap mitra kerja pengelola aset negara dapat lebih baik kinerjanya pada 2024 dalam pengelolaan lelang negara dan pemanfaatan aset barang negara.
Awalludin menyebutkan ada sebanyak 35 jenis penghargaan Reksa Bandha dari KPKLN Biak yang diserahkan kepada mitra kerja satuan TNI/Polri, kementerian serta jajaran Pemkab Biak Numfor meliputi wilayah kerja di sembilan kabupaten Provinsi Papua dan Papua Tengah.
"Yang kami berikan penghargaan Reksa Bandha kepada Pemkab dan satker yang tertib dalam pengelolaan keuangan negara," kata Awalludin.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah Biak Gunadi mengaku, sangat senang dengan meraih dua penghargaan diperoleh Pemkab Biak Numfor.
"Ya ini dapat meningkatkan motivasi dan kinerja dalam pengelolaan anggaran, PNPB dari lelang negara," ujarnya.
Gunadi berharap penghargaan itu bisa meningkatkan perbaikan pelayanan tata kelola pengelolaan lelang dan aset daerah di lingkup Pemkab Biak Numfor.((Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment