Sahabat.com - Sejak Senin (2/10/2023) malam, sistem layanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengalami gangguan.
Hal itu akibat adanya infiltirasi ransomware. Sebab itu, hingga kini, sejumlah layanan sistem informasi OJK tidak dapat diakses.
Anggota Komisi XI DPR Puteri Anetta Komarudin meminta klarifikasi penyebab peristiwa tersebut kepada pihak OJK dalam Kunjungan Kerja Komisi XI DPR di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Rabu (4/10/2023).
Dia menilai digitalisasi sistem keuangan di Indonesia masih lemah terhadap serangan siber. Tidak ingin masalah tersebut terulang kembali, Puteri meminta para mitra kerja Komisi XI DPR agar memperkuat sistem layanan dan data-data krusial keuangan secara serius.
Menurutnya, upaya ini vital dilaksanakan pada era disrupsi digital. "Mitigasi risiko harus dilakukan supaya serangan serupa tidak terjadi lagi. Kami tentu sangat berharap di tengah canggihnya teknologi, mitra-mitra (kerja Komisi XI DPR) kita bisa serius semakin meningkatkan keamanannya," jelas Puteri, seperti dilansir dari laman dpr.go.id, Sabtu (7/10/2023).
Dia mengingatkan, Komite Stabilitas Sistem Keuangan Keuangan (KSSK), yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia, untuk berkomitmen mengevaluasi proses dan pengawasan digitalisasi untuk memperkuat sektor keuangan negara.
"Jangan sampai lemahnya teknologi di sektor keuangan kita, lalu adanya serangan siber ini, menjadikan lumpuh negara," tukas Puteri.
Diketahui, pihak OJK mengakui adanya gangguan yang menyerang layanan sistem OJK. Sehubungan dengan isu tersebut, sejumlah langkah telah diupayakan OJK untuk memulihkan seluruh layanan sistem yang dimiliki.
Beberapa layanan yang secara bertahap telah pulih di antaranya website OJK, Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK), dan iDebku.
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment