Sahabat.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan maraknya produk impor barang jadi menjadi salah satu penyebab perdagangan dalam negeri terpuruk.
Zulkifli menyampaikan, untuk menekan aliran impor seperti barang tekstil, kosmetik, mainan anak, alas kaki dan lainnya, pemerintah akan memberlakukan peraturan impor.
"Jangan sampai barang-barang impor banjir. Kalau impor banjir, UMKM tertekan, kalah. Kita atur agar impornya, tidak membanjiri pasar kita," ujar Zulkifli ditemui usai meninjau pedagang di ITC Cempaka Mas, Jakarta, Selasa.
Zulkifli menjelaskan dalam menekan angka impor produk jadi, pemerintah akan melakukan penegakan aturan post border menjadi border.
Pengawasan barang larangan dan pembatasan (lartas) border yaitu pengawasan yang dilakukan oleh petugas bea cukai di kawasan pabean, sedangkan pengawasan post border dilakukan setelah keluar kawasan pabean dan telah beredar di masyarakat (peredaran bebas/pasar) yang diawasi oleh kementerian/lembaga terkait.
"Kemarin dari post border, sekarang kembali lagi ke border. Jadi kalau impor diperiksa dulu, dilihat ini ada SNI (Standar Nasional Indonesia), ada izin edarnya enggak, ada sertifikatnya enggak. Kira-kira gitu, kita perketat," kata Zulkifli.
Lebih lanjut, Zulkifli juga meminta para pedagang untuk mulai masuk perdagangan digital. Pemerintah akan memberikan pelatihan marketing digital sehingga pedagang dapat menjual melalui ponsel pintar tanpa harus memiliki toko fisik.
"Karena toko itu, ada toko yang seperti ini (toko fisik), ada toko melalui handphone (daring) ini. Nah ini nanti dilatih sehingga dua-duanya bisa berjalan dengan baik, UMKM berkembang, tokonya ramai, tapi online juga ramai," ujar Zulkifli.
Zulkifli meminta pedagang UMKM untuk memanfaatkan momen tutupnya TikTok Shop dan Shopee yang menutup penjualan dari luar negeri. Pedagang UMKM bisa memamerkan produk-produk unggulannya.
"Kemarin Shopee udah enggak jual barang impor, ini peluang untuk UMKM, untuk tampil di platform digital. Kan peluang, harus digunakan dong, impornya kan enggak, jadi produk-produk kita bisa tampil ke seluruh dunia. Kan bagus," kata Zulkifli.(Ant)
0 Komentar
PLN UIP Nusra Berkomitmen Kawal Keberlanjutan Program Hortikultura Kelompok Tani Poco Leok
Beras Kemasan Mendadak Langka di Ritel, Gara-gara Bansos?
Disnaker KUKM Kota Madiun Lakukan Kurasi Produk UMKM
Bupati Tangerang Minta PHRI Dukung Pengembangan Produk UMKM Lokal
Mendag Sebut Pedagang Pasar Salah Satu Pondasi Ekonomi Nasional
Ketua DPR RI Minta Produsen Makanan di Klaten Perhatikan Kemasan
Sri Mulyani: Bansos Itu Program APBN
100 Pelaku UMKM di Palangka Raya Terima Sertifikat Halal Gratis
Bisnis Model Canvas Dalam Pengembangan UMKM Indonesia
NusantaraTV Gelar Nusantara Economic Outlook Conference 2024
Kota Bandung Fasilitasi Pendaftaran HKI Gratis Bagi 200 UMKM
Leave a comment