Sahabat.com - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) memberikan perhatian terhadap perdagangan digital. Sebab, menurutnya, saat ini pasar fisik sudah berangsur sepi, sehingga membuat omset pedagang menurun.
"Kalau kita lihat hari ini, (misalnya) Tanah Abang, ITC, Roxy, dan lain sebagainya sepi, Pak. Kemarin kami ke Tanah Abang mengkroscek yang ada di berita ternyata betul, Pak. Pendapatan mereka yang biasanya setiap hari omzet Rp40 juta sekarang hanya tinggal Rp9 juta sehari, tragis sekali. Bahkan mereka khawatir dalam beberapa tahun ke depan mau tutup," ujar Mufti dalam Rapat Kerja Komisi VI dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, seperti dilansir dari laman dpr.go.id, Selasa (5/9/2023).
Mufti mencermati, salah satu faktor sepinya pasar fisik adalah adanya e-commerce dan social commerce, seperti aplikasi Tiktok. Dia menyebut adanya social commerce saat ini selain dapat menjadi wadah alternatif bagi UMKM untuk menjual produknya, namun juga mengandung ancaman bagi UMKM dalam perdagangan digital.
Sehingga, dia berharap Kemendag dapat memberi perhatian lebih terhadap perdagangan digital. "Masyarakat kita diberikan ruang untuk live jualan produk, kemudian yang laku-laku ini sama mereka di cloning. Jadi, mereka punya semacam AI (Artificial Intelligence) dan kemudian mereka mengirim orang, mengecek tempat produksi dan kemudian belum seminggu barang yang di-launching itu sudah diproduksi di China dan sudah ada di negara kita, Pak," jelas Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.
Hal tersebut, lanjut Mufti, dapat merugikan UMKM di dalam perdagangan digital. "Banyak sekali UMKM kita yang mengeluh ketika dia produknya laku berjuta-juta kemudian di minggu berikutnya ada produk yang mirip persis kualitasnya sama tapi dijual dengan harga yang jauh lebih murah, Pak Menteri," lanjutnya.
Untuk itu, Mufti sepakat dengan usulan Kemendag yang ingin membuat positive list yang merupakan daftar barang-barang yang boleh diimpor karena tidak diproduksi di dalam negeri.
"Positive list ini harapan kami juga bisa duduk bersama dulu dengan Kementerian Perindustrian. Karena kami tidak mau Kemendag dalam membuat positive list hanya berdasarkan dari e-commerce-nya," tutupnya.
0 Komentar
Dukung Kemajuan Produk Asli Milik Indonesia, Masjid Istiqlal dan Le Minerale Lakukan Kolaborasi
Rekrutmen Bersama BUMN Kembali Dibuka Mulai Maret 2024 untuk Lulusan SMA hingga S2
NEO Conference 2024, Optimisme Ekonomi Indonesia Saat Tahun Politik dan Geopolitik Global
PLN Komitmen Dukung Percepatan Transisi Energi di Indonesia
Anggito Abimanyu Ungkap Tiga Tantangan Pertumbuhan Ekonomi 2024-2029
KADIN Optimis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,5 Persen
Hadirkan Narasumber Kompeten, Nusantara TV Gelar "Nusantara Economic Outlook Conference 2024"
Agus Prastudi Resmikan Gedung Baru SNG Cargo
Leave a comment