Sahabat.com - Pertumbuhan ekonomi dunia menghadapi tantangan berat sejak beberapa tahun terakhir. Tak terkecuali Indonesia.
Dari sisi domestik, perlambatan laju perekonomian di Indonesia, selain karena efek pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya hilang, juga karena tahun politik 2024 yang menimbulkan investor lebih berhati-hati.
Sementara dari faktor global, terjadi gejolak perang dan ancaman krisis energi dan pangan, serta perubahan iklim.
Bank Dunia memperkirakan, dalam dua tahun ke depan, perekonomian Indonesia hanya tumbuh di bawah 5 persen, sekitar 4,9 persen per tahun pada periode 2024-2026.
Sedang IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada 2024 turun tak genap 3 persen yakni hanya di kisan 2,9 persen. Turun lagi dibanding pertumbuhan tahun sebelumnya.
Guna membahas hal tersebut, Nusantara TV menyelenggarakan konferensi bertajuk "Nusantara Economic Outlook (NEO) Conference 2024" bertema "Optimism for Indonesia Economy 2024", di East Java Ballroom, Hotel Westin Jakarta, pada Selasa, 23 Januari 2024.
Presiden Direktur dan Direktur Pemberitaan Nusantara TV, Don Bosco Selamun, mengatakan, forum diskusi ini digelar untuk membahas optimisme ekonomi Indonesia di tengah situasi yang sedang riuh oleh politik dalam negeri dan geopolitik luar negeri.
"Jadi kita mengambil arah yang agak berbeda. Ada pembicaraan politik yang sangat seru. Forum ini kita mencoba untuk membahas bagaimana isu ekonomi melalui fakta atau analisis para pakar, pelaku, dan pengambil kebijakan," kata Don Bosco Selamun, Selasa (23/1/2024).
Presiden Direktur dan Direktur Pemberitaan Nusantara TV, Don Bosco Selamun. (Dok/NTV)
"Pilihannya apakah optimis, apakah pesimis ataukah kita ada di tempat posisi netral saja. Saya orang yang percaya atau teman-teman di NT Corps Nusantara TV percaya selalu lebih baik melihat harapan dan optimisme dan bukan melihat masalah. Kalau melihat kemampuan justru membuat orang lebih optimis untuk menatap tahun 2024," sambung Bang Don, sapaan akrabnya.
Dia juga berharap pesta demokrasi tahun ini tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi domestik. NEO 2024 mengajak masyarakat, ekonom, pengusaha, maupun para pengambil kebijakan ekonomi bisa melihat gambaran yang objektif tentang situasi ekonomi Indonesia pada 2024 dengan sudut pandang optimisme.
"Kita berharap Pilpres dan Pemilu serentak 2024 yang akan berlangsung pada 14 Februari tidak berpengaruh buruk pada ekonomi. Artinya baik-baik saja meski ada situasi politik," ungkapnya.
NEO Conference 2024 dibuka dengan Keynote Speech oleh Staf Ahli Wakil Presiden (Wapres) yang juga Presiden Komisaris NT Corps, Dr. Ir. Nurdin Tampubolon, M.M.
"Ketidakpastian situasi politik akibat Pemilu 2024 akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ditambah pula risiko geopolitik internasional, dan suku bunga tinggi, membuat ketidakpastian dan meningkatnya risiko bagi dunia usaha. Terpilihnya presiden dan wakil presiden dengan legitimasi yang kuat akan berpeluang mendorong momentum pertumbuhan ekonomi. Kita di sini semua memandang Indonesia dengan optimis," kata Nurdin Tampubolon.
Staf Ahli Wakil Presiden (Wapres) yang juga Presiden Komisaris NT Corps, Dr. Ir. Nurdin Tampubolon, M.M. (Dok/Nusantara TV)
Nurdin menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 akan berada di kisaran 5 persen. "Meski demikian, Presiden Jokowi mengingatkan agar tetap berhati-hati dan waspada dengan situasi ketidakpastian global yang masih berlanjut hingga saat ini," imbuh Nurdin Tampubolon.
NEO Conference 2024 menghadirkan narasumber dari berbagai perspektif pemangku kepentingan dunia ekonomi Indonesia diantaranya, Firlie H. Ganinduto (Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia/KADIN), Hendri Saparini, Ph.D (Founder Core Indonesia), dan Anggito Abimanyu (Ekonom/Ketua Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM), pada sesi pertama.
Baca Juga: Hadirkan Narasumber Kompeten, Nusantara TV Gelar "Nusantara Economic Outlook Conference 2024"
Pada sesi kedua menghadirkan H.E. Mr. Sandeep Chakravorty (duta besar India untuk Indonesia dan Timor Leste), Antonius Hari P.M (Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Pasar Modal OJK), serta Tiza Mafira (Director at Climate Policy Initiative Indonesia).
Pada sesi ketiga, menghadirkan Maya Rani Puspita (Executive Vice President Keuangan PT PLN Persero), Dian Asmahani (Sales and Marketing Director Wuling Motors), Yan Sibarang Tandiele (Kepala Pusat Pengawasan Standardisasi Industri Kementerian Perindustrian), dan Azman Nasir (President Director Asia Pacific Energy Industries Council/EIC).
NEO Conference 2024 menghadirkan Firlie H. Ganinduto, Hendri Saparini, Ph.D., dan Anggito Abimanyu pada sesi pertama, dipandu Tascha Liudmila.
Terdapat lima topik utama yang dibahas dalam NEO Conference 2024 yakni Perlambatan Ekonomi, Suku Bunga Tinggi, Geopolitik Timur Tengah, Masa Depan Ekonomi Hijau, dan Transisi Energi di Indonesia.
Diskusi dan pembahasan pada sesi I dipandu Tascha Liudmila, sesi II dipandu Patricia Mapalie dan sesi terakhir dipandu Donny de Keizer. NEO Conference 2024 tidak terlepas dari partisipasi dan dukungan perusahaan seperti PT PLN (Persero), MIND ID, Wuling, Toyota, dan PT Adaro Tbk.
0 Komentar
Dukung Kemajuan Produk Asli Milik Indonesia, Masjid Istiqlal dan Le Minerale Lakukan Kolaborasi
NEO Conference 2024, Optimisme Ekonomi Indonesia Saat Tahun Politik dan Geopolitik Global
PLN Komitmen Dukung Percepatan Transisi Energi di Indonesia
Anggito Abimanyu Ungkap Tiga Tantangan Pertumbuhan Ekonomi 2024-2029
KADIN Optimis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,5 Persen
Hadirkan Narasumber Kompeten, Nusantara TV Gelar "Nusantara Economic Outlook Conference 2024"
Agus Prastudi Resmikan Gedung Baru SNG Cargo
Leave a comment