NEO Conference 2024, Nurdin Tampubolon: Presiden Terpilih Jadi Momentum Dorong Pertumbuhan Ekonomi 2024

23 Januari 2024 19:26
Penulis: Adiantoro, bisnis
Presiden Komisaris NT Corp Dr. Ir. Nurdin Tampubolon, M.M., saat konferensi "Nusantara Economic Outlook (NEO) Conference 2024" bertajuk "Optimism for Indonesia Economy 2024", di East Java Ballroom, Hotel Westin Jakarta, pada Selasa, (23/1/2024).

Sahabat.com - Presiden Komisaris NT Corp Dr. Ir. Nurdin Tampubolon, M.M., mengatakan, pertumbuhan ekonomi dunia telah menghadapi tantangan sejak beberapa tahun terakhir. Sebelum pandemi Covid-19, beberapa ekonomi global mengalami perlambatan pertumbuhan.

"Pandemi ini mempengaruhi situasi tersebut. Sementara beberapa negara telah mengalami pemulihan ekonomi pada tahun-tahun terakhir ini," ujar Nurdin Tampubolon dalam konferensi "Nusantara Economic Outlook (NEO) Conference 2024" bertajuk "Optimism for Indonesia Economy 2024", di East Java Ballroom, Hotel Westin Jakarta, pada Selasa, (23/1/2024).

Menurutnya, terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global secara keseluruhan, seperti tingkat pertumbuhan yang rendah, ketidakpastian bisnis dan investasi, inflasi yang meningkat dan ketidakpastian iklim politik.

"Meskipun ada pemulihan dalam beberapa sektor dan negara, pertumbuhan ekonomi global secara keseluruhan masih belum mencapai tingkat pra-pandemi. Tingkat pertumbuhan yang rendah ini dapat memperlambat pemulihan ekonomi secara umum," sambungnya.

Nurdin Tampubolon menambahkan ketidakpastian yang terkait dengan kebijakan, perubahan kebijakan perdagangan, serta ketidakpastian geopolitik seperti perang dagang antara negara-negara besar dapat mempengaruhi keputusan investasi perusahaan dan pertumbuhan ekonomi.

"Peningkatan inflasi di beberapa negara dapat mempengaruhi daya beli masyarakat dan mengurangi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan," jelasnya.

Selain itu, lanjut dia, ketidakpastian iklim politik akibat Pemilu 2024 memperlambat momentum reformasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, namun risiko juga dapat muncul dari situasi geopolitik internasional.

Meski ada kekhawatiran soal Pemilihan Umum (Pemilu), baik Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) yang damai, ungkap Nurdin Tampubolon, 
terpilihlah presiden dengan legitimasi yang kuat berpeluang mendorong momentum pertumbuhan ekomoni 2024.

"Sejumlah asumsi di atas bisa jadi benar dan memberikan sikap optimisme yang kuat di kalangan pengambil keputusan negara ini," imbuhnya.

Nurdin Tampubolon menyebutkan, beberapa parameter yang digunakan presiden yang memunculkan optimisme terhadap kondisi perekonomian yang masih cukup baik di 2024.

"Seperti dari sisi ekonomi, presiden menyampaikan bahwa sepanjang triwulan 2023, ekonomi Indonesia masih tumbuh baik dalam rentang angka 5 persen dan nilai inflasi yang jauh di bawah rata-rata inflasi global," urainya.

Berikutnya, jelas Nurdin Tampubolon, dari sisi Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur di November 2023 yang masih berada di level ekspansif yaitu 51,7 persen, neraca perdagangan yang surplus 43 bulan berturut-turut, Indeks Keyakinan Konsumen pada November juga berada di angka 124,6. 

"Dari gambaran di atas, masih ada keyakinan kuat terhadap kondisi ekonomi kita," ucap Nurdin Tampubolon. 

Di samping itu, terang dia, Kepala Negara juga optimistis pertumbuhan ekonomi pada 2024 masih berada di kisaran 5 persen. "Meski demikian, Presiden Jokowi mengingatkan agar tetap berhati-hati dan waspada dengan situasi ketidakpastian global yang masih berlanjut hingga saat ini," tukas Nurdin Tampubolon.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment